Seorang warga Kabupaten Kepulauan Tanimbar, Maluku, mengalami demam seusai pulang dari Malaysia pada 7 Februari 2020. Menkes Terawan Agus Putranto tidak ingin menyimpulkan yang bersangkutan suspek corona.
"Jangan buru-buru, kemiripan kewaspadaan tinggi, kalau kecurigaan kita periksa, itu dari Malaysia bukan episentrum, kita ikuti WHO. Yang dicurigai adalah area epsienstrum bukan setiap negara yang ada pasiennya semua negara episentrum, tidak boleh yang ditentukan episentrum hanya mainland," ujar Terawan di gedung Bina Graha, Jl Veteran, Jakarta Pusat, Senin (17/2/2020).
Terawan mengatakan, jajarannya tengah mengecek warga Tanimbar tersebut. Terawan meminta semua pihak tidak langsung termakan isu hoax corona.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Iya masih proses, biasanya 3 hari karena itu konfirmasi terus cek 1, 2, 3, nggak mungkin langsung sekali cek. Jepang saja 3 hari sama standar internasional, yang penting kita jangan mudah termakan isu, kalau masuk kita periksa," kata Terawan.
Simak Video "Wantimpres Panggil WHO soal Corona: Indonesia Siaga Darurat"
Seperti dilansir Antara, Dinas Kesehatan Provinsi Maluku menyatakan spesimen warga Desa Sifnana, Kecamatan Tanimbar Selatan, Kabupaten Kepulauan Tanimbar, BN yang masuk dalam pemantauan terkait virus COVID-19 telah diambil dan siap dikirim ke Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (Balitbangkes) Kementerian Kesehatan (Kemenkes) di Jakarta pada Sabtu (15/2).
Berdasarkan pemeriksaan yang dilakukan, saat ini kondisi kesehatan BN semakin membaik, menyusul keluhannya merasa demam, batuk, pilek dan nyeri kerongkongan dengan suhu badan 36,5 derajat Celcius. Sedangkan sesak napas masih dalam batas toleransi.
Tim dari Dinkes Maluku bersama peralatan perlindungan diri telah dikerahkan ke Saumlaki untuk menangani BN yang awalnya merupakan mahasiswa dengan prestasi baik sehingga dikirim ke Malaysia selama enam bulan sebelum kembali ke Indonesia melalui Medan pada 7 Februari 2020.
"Kami berdasarkan arahan Gubernur Maluku, Murad Ismail yang baru kembali dari kunjungan kerja ke Kabupaten Seram Bagian Timur (SBT) pada Kamis(13/2) petang langsung mengarahkan Sekda, Kasrul Selang memimpin rapat koordinasi penanganan, menyusul tim dari Dinas Kesehatan Maluku telah berangkat ke Saumlaki pada 13 Februari 2020," ujar Kepala Dinas Kesehatan Maluku, Meikyal Pontoh saat dikonfirmasi di Ambon, Jumat (14/2).