Setelah melalui dinamika yang cukup panas, Zulkifli Hasan terpilih kembali menjadi Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN). Keriuhan kongres PAN yang menarik perhatian publik boleh saja usai, tapi diskusi panas pascakongres terus berlanjut.
Diskusi panas yang pertama menyangkut kursi Sekjen PAN. Sejumlah nama masuk bursa calon Sekjen PAN. Antara lain Eddy Soeparno, yang juga Sekjen PAN periode sebelumnya, ikut masuk bursa dari kubu Zulkifli Hasan. Sementara itu, Hatta Rajasa, yang comeback menjadi Ketua MPP PAN, kabarnya mengusulkan Tjatur Sapto Edy jadi calon Sekjen PAN. Nama lain yang muncul ialah Yandri Susanto, yang dikenal dekat dengan Zulkifli Hasan. Soal kursi Sekjen PAN sendiri saat ini masih digodok formatur tunggal, Ketua Umum Zulkifli Hasan.
Yang tak kalah seru adalah diskusi tentang sosok Waketum PAN. Isu santer kursi Wakil Ketua Umum PAN akan dijabat Asman Abnur. Sumber menyebut salah satu kesepakatan antara Hatta Rajasa dan Zulkifli Hasan yang berujung mundurnya Asman Abnur dari kontestasi adalah posisi Wakil Ketua Umum tunggal untuk eks MenPAN-RB itu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Apakah Mulfachri Harahap yang kalah di Kongres juga masuk bursa Waketum PAN? Sumber menyebut karena kerasnya persaingan menuju PAN-1, situasi ini jadi cukup rumit.
Munculnya Mumtaz Rais dalam jumpa pers kemenangan Zulkifli Hasan juga memperumit spekulasi politik. Mumtaz, yang juga menantu Zulkifli Hasan, sendiri yang bicara peluangnya jadi Wakil Ketua Umum PAN. "Kemungkinan nanti kalau nggak tetap Ketua DPP, ya naik jadi Wakil Ketua Umum atau apa saya nggak tahulah. Pokoknya apa pun yang terbaik menurut Pak Zul, menurut temen-temen di PAN, biar saya bisa berbuat banyak untuk kemaslahatan umat," ujarnya, Kamis (13/2/2020).
Yang menjadi pembicaraan paling hangat di internal PAN adalah posisi untuk Amien Rais yang sebelumnya menjabat Dewan Kehormatan PAN. Beredar isu posisi Dewan Kehormatan akan ditiadakan, tapi mantan Wakil Ketua Umum PAN Viva Yoga Mauladi menuturkan jabatan ini masih ada di AD/ART PAN.
Simak Video "Pengakuan Zulhas Jadi Menteri Kehutanan Tanpa Pendidikan Sejurusan"