Sekjen Gerindra Ahmad Muzani meminta pemerintah mempertimbangkan pemulangan anak-anak dan perempuan eks ISIS. Muzani menyebut jumlah mereka tidaklah sedikit.
"Tetapi saya kira yang harus diperhatikan adalah anak anak dan perempuan karena tidak boleh dilupakan dan diabaikan. Saya kira, perlu dipertimbangkan anak dan perempuan yang jumlahnya cukup banyak," ujar Muzani di Kota Padang, Sumatera Barat, Sabtu (15/2/2020) malam.
Jika memang dipulangkan, Muzani meminta pemerintah menanamkan kembali ideologi Pancasila terhadap mereka. Muzani yakin anak-anak dan perempuan eks ISIS dapat setia Pancasila dan Indonesia.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Toh mereka sesuatu yang tidak berdosa, mereka harus kita bina masa depannya, dan negara harus membina ideologinya supaya paham yang bertentangan dengan negara, dengan pancasila itu. Bisa kita luruskan, yang pada akhirnya mereka memiliki kesadaran baru tentang bernegara, bermasyarakat, dan ber-Pancasila," katanya.
Kantor Staf Presiden (KSP) menyatakan pemerintah akan mempertimbangkan untuk memulangkan anak eks ISIS yang berusia di bawah 10 tahun. Pertimbangan itu berdasarkan situasi dan kasus salah satunya anak yatim-piatu.
"Sikap pemerintah seperti yang sudah disampaikan oleh Pak Menko Polhukam, Pak Mahfud Md bahwa satu, anak-anak di bawah 10 tahun akan dipertimbangkan tapi case by case," ujar Plt Deputi IV KSP Bidang Informasi dan Komunikasi Politik Juri Ardiantoro saat dihubungi, Kamis (13/2).
Lebih lanjut, Juri mengatakan kementerian di bawah komando Kemenko Polhukam akan mempelajari opsi pemulangan itu. Dia berharap semua pihak agar menunggu perkembangan selanjutnya.
"Kementerian terkait sesuai arahan presiden tentu akan segera mempelajari secara seksama. Apa langkah yang harus diambil. Kita tunggu ya perkembangannya ya," katanya.
Eks Presiden ISIS Indonesia Bicara Soal Kepulangan WNI Eks ISIS:
(dkp/dkp)