Bekasi -
Muncul petisi terkait aksi pemukulan oleh oknum guru SMAN 12 Bekasi, I, kepada siswa yang datang terlambat. Petisi berisi pembelaan itu ditujukan kepada Dinas Pendidikan Kota Bekasi, Kemendikbud RI, dan Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi.
Wakil Bidang Humas SMAN 12 Bekasi, Irnatiqoh, membenarkan adanya petisi di change.org itu. Ia mengatakan para siswa berinisiatif membuat petisi itu.
"Oh iya itu silakan aja anak-anak yang membuat. Kita sih guru harus di pihak yang netral. Karena kondisinya memang seperti itu, ya sudah berjalan saja," ujar Irnatiqoh ketika ditemui detikcom di SMAN 12 Bekasi, Jalan I Gusti Ngurah Rai, Bekasi Barat, Kota Bekasi, Jumat (14/2/2020).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Para guru, sebut Irnatiqoh, telah mengetahui adanya petisi itu. Namun, petisi itu tetap dalam pantauan pihak sekolah.
"Kita memantau juga cuma sebatas memantau yang penting sekolah kondusif. Jadi kreasi anak-anak aja," ujar Irnatiqoh. Meski berita pemukulan itu viral, ia memastikan kondisi belajar mengajar tetap kondusif.
Dilihat detikcom pukul 10.32 WIB, petisi yang muncul di laman change.org itu telah ditandatangani 478 responden. Petisi itu berjudul 'Jangan Mutasi Pak Idianto'. Begini bunyi petisi itu:
Pak Idianto adalah seorang guru di SMAN 12 Bekasi yang menjabat sebagai Wakil Kepala Sekolah bidang Kesiswaan. Beliau merupakan sosok yang tegas dan disiplin. Beliau berani menggunakan cara-cara yang dianggap kekerasan demi tegaknya aturan-aturan yang telah berlaku.
Bagi saya, Pak Idi adalah sosok yang berbeda dari guru kebanyakan. Walaupun cara-caranya dianggap sebagai kekerasan, tetapi beliau punya integritas yang tinggi, bersih, serta mempunyai pengetahuan yang luas. Sudah kurang lebih 2 tahun saya diajarnya, dan saya selalu menemukan pengetahuan baru ketika saya diajar oleh beliau.Baru-baru ini Pak Idi (panggilan akrabnya) terjerat kasus kekerasan terhadap siswa akibat memukul beberapa siswa yang terlambat. Hal ini menyebabkan beliau dimutasi. Sebagai siswa SMAN 12 Bekasi, tentunya tidak bisa menerima hal ini begitu saja.
Ketika beliau menjadi kesiswaan, seolah sekolah berubah 180Β°, aturan-aturan kembali ditegakkan, bahkan dengan cara paksaan. Pungli-pungli juga mulai diberantas habis, dan itu bisa terjadi karena jasa-jasa beliau.
Saya mohon, kembalikan Pak Idi kepada kami. Beliau memang bersalah karena sudah melakukan tindak kekerasan, tetapi, karena beliau sekolah ini menjadi lebih baik, menjadi lebih bersih, dan menjadi lebih berkarakter.
Selalu ada bintang lain di kegelapan malam - Pak Idianto.
Untuk diketahui, peristiwa pemukulan itu terjadi di lapangan upacara sekolah pada Selasa (11/2). Kejadian itu bermula dari adanya ratusan siswa yang terlambat masuk sekolah.
"Putra ada 72, putri ada 100, jadi 172 (siswa) kemarin yang telat. Biasanya paling banyak 20 (yang telat)," kata Irnatiqoh ketika ditemui detikcom di kantornya, Jl I Gusti Ngurah Rai, Kota Bekasi, Rabu (12/2).
Mengetahui hal itu, oknum guru berinisial I tersebut kemudian mengarahkan para siswa itu untuk berkumpul di lapangan upacara sekolah. Aksi pemukulan pun terjadi.
"Dua orang (yang dipukul). Kelas 12, (berinisial) R. Satunya lagi A," kata Irnatiqoh.
Video pemukulan itu tersebar di media sosial.
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini