RK: Keuangan Jabar Menyedihkan, Kalau Urusan Pilpres-Pileg Paling Direbutkan

RK: Keuangan Jabar Menyedihkan, Kalau Urusan Pilpres-Pileg Paling Direbutkan

Kadek Melda Luxiana - detikNews
Kamis, 13 Feb 2020 00:26 WIB
Gubernur Ridwan Kamil di Forum Silaturahmi Jabar
Foto: Kadek Melda Luxiana/detikcom
Jakarta -

Gubernur Jawa Barat (Jabar) Ridwan Kamil curhat soal keuangan provinsinya yang dia sebut menyedihkan. Kang Emil, sapaan akrabnya, lalu menyinggung Jabar hanya diperhitungkan saat gelaran Pilpres dan Pileg karena jumlah warganya 20% dari total keseluruhan penduduk Indonesia.

"Masalah ketidakadilan yang kami alami secara sosial-politik, yang domainnya ada di kewenangan dan dukungan para dewan terhormat, khususnya tentang pemekaran daerah," kata Kang Emil dalam acara Forum Silaturahmi Jawa Barat di Hotel Grand Sahid Jaya, Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta Pusat, Rabu (12/2/2020).

Dia kemudian menampilkan data-data keuangan Provinsi Jabar, kemudian membandingkannya dengan daerah lain, seperti Jawa Tengah (Jateng) dan Jawa Timur (Jatim). Di sinilah curhat Kang Emil dimulai.


"Izinkan saya tampilkan data yang cukup menyedihkan terkait masalah keuangan kita. Dengan Jatim perbedaannya Rp 4 triliun. Jadi kalau digabung dana APBN yang lewat kota, kabupaten, dan provinsi per tahun dengan Jawa Timur, bedanya Rp 10 triliun. Bayangkan Rp 10 triliun itu dikali 5 tahun sudah 50 triliun dan harusnya Jabar lebih banyak lagi karena Jatim kan hanya 40-an juta (jumlah penduduknya, red)," ujar dia.

Kang Emil berharap hal ini menjadi perhatian para anggota Dewan di parlemen. Selisih anggaran daerah sebesar Rp 50 triliun antara Jatim dan Jabar, menurutnya, terlalu besar.

"Karena desanya terlalu luas, dengan dana yang sama. Jadi cerita ini yang mohon jadi atensi dari para wakil rakyat di pusat. Mudah-mudahan keadilan terhadap rakyat Jabar bisa diperjuangkan. Sehingga selama 5 tahun kita tidak ada gap yang terlalu besar, yang hampir tadi 50 triliun rupiah. Padahal kita ini 20 persennya Indonesia," sambungnya.


Kang Emil lalu menyoroti suara politik warga Jabar hanya dimanfaatkan untuk kepentingan politik. "Kalau urusan pilpres-pileg, kita yang paling diperebutkan suaranya untuk kepentingan politik. Tapi dari sisi kebermanfaatan yang dirasakan kejomplangan itu masih terasa," keluh mantan Wali Kota Bandung ini.

Tak hanya membandingkan anggaran dengan Jateng dan Jatim, Kang Emil juga membandingkan anggaran Jabar dengan anggaran DKI Jakarta. Menurutnya, diperlukan modal sekitar Rp 800 triliun untuk membuat Provinsi Jabar jadi juara.


"APBD Jabar hanya Rp 46 triliun untuk 50 juta manusia. Bayangkan dengan Jakarta yang Rp 80 triliun hanya untuk 10 juta manusia. Sementara kebutuhan menjadi Jabar juara kurang-lebih Rp 800 triliun. Berarti butuh 20 tahun untuk mencapai mimpi itu. Tapi kita dihayo-hayo harus juara lahir-batin, cicisnya modalnya terbatas," pungkasnya.

Halaman 2 dari 2
(aud/aud)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads