DPRD Sumut Nilai Ada Pihak Mau Adu Domba soal Polemik Pemusnahan Babi

DPRD Sumut Nilai Ada Pihak Mau Adu Domba soal Polemik Pemusnahan Babi

Haris Fadhil - detikNews
Selasa, 11 Feb 2020 22:42 WIB
Petugas Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan Sumut mengamati bangkai babi yang dibuang pemiliknya di Danau Siombak Marelan, Medan, Sumatera Utara, Senin (11/11/2019). Data Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan Sumut mencatat sedikitnya ada 4.682 babi mati yang diduga akibat wabah virus Hog Kolera dan African Swine Fever atau demam babi Afrika di 11 kabupaten/kota di Sumut. ANTARA FOTO/Septianda Perdana/aww.
Bangkai babi dibuang karena terjangkit wabah kolera (ANTARA FOTO/Septianda Perdana)
Medan -

Sejumlah warga di Sumatera Utara (Sumut) menggelar demonstrasi 'save babi' yang disebut dipicu ucapan Gubsu Edy Rahmayadi soal pemusnahan babi terjangkit wabah kolera. DPRD Sumut pun membela Edy terkait tudingan itu.

"Tidak benar ada Gubernur mengeluarkan pernyataan akan memusnahkan seluruh babi di Sumatera Utara," kata Wakil Ketua DPRD Sumut dari Fraksi Gerindra Harun Mustafa Nasution, Selasa (11/2/2020).

Dia menilai ada pihak yang sengaja mempelesetkan ucapan Edy soal penanganan wabah kolera yang menyebabkan ribuan babi mati. Harun mengatakan pihak yang mempelesetkan omongan Edy itu ingin membuat adu domba.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Itulah yang dipelesetkan pihak tertentu dengan tujuan adu domba," ujarnya.

Dia menilai isu soal wabah kolera babi sudah menjalar ke mana-mana. Harun menyebut tak mungkin Edy anti terhadap peternak babi.

ADVERTISEMENT

"Jika Gubernur itu anti terhadap peternak babi ataupun anti terhadap hal lainnya, saya pikir tidak mungkin Gubernur sampai harus memikirkan dan mendorong pemerintah pusat untuk turut menyelesaikan masalah ganti rugi dan penanganan lainnya," tuturnya.

"Edy Rahmayadi itu Gubernurnya rakyat Sumatera Utara, dia punya tanggung jawab untuk seluruh rakyatnya dan dalam hal wabah babi tersebut, dia sudah buktikan bahwa dia serius menjaga dan melindungi rakyatnya," lanjut Harun.

Sebelumnya, sekelompok warga menggelar demonstrasi 'save babi' di depan DPRD Sumut pada Senin (10/2). Mereka meminta babi tidak dimusnahkan.

Ketua DPRD Kabupaten Tapanuli Utara (Taput), Poltak Pakpahan, menuding pernyataan Gubsu Edy terkait pemusnahan babi membuat resah masyarakat. Poltak meminta agar Gubsu memberikan klarifikasi soal pernyataannya.


"Saya Ketua DPRD minta Gubernur meralat itu, sudah resah masyarakat itu. Yang menjadi persoalan sekarang ini peryataan-pernyataan Gubernur, kita bisa memahami, tapi masyarakat tidak," ujar Poltak di gedung DPRD Sumut, Jl Imam Bonjol, Medan, Senin (10/2).

"Kalau mau pemusnahan sampaikan dengan baik. Ketika dibasmi 1000, berikan bibit 1000. Bukan semata-mata membasmi, demo ini kan tentang itu. Pejabat menyampaikannya tidak benar, asal-asalan saja," imbuhnya.

Edy juga sudah angkat bicara soal polemik ini. Dia menegaskan tidak pernah memberi pernyataan akan memusnahkan babi.


"Yang mau musnahkan siapa? Babi ini harus kita bersama-sama mengatasinya, ini kan musibah. Untuk itu, harus bersama kita mengatasi itu. Tak bisa dijadikan itu persoalan, ribut sana-ribut sini. Kita sudah memerintahkan semua staf kita, sudah rapat bagaimana jalan keluarnya," ujar Edy kepada wartawan, Senin (10/2).

Edy menjelaskan babi yang akan dimusnahkan adalah babi yang sudah terinfeksi virus hog cholera. Hal ini dilakukan untuk mencegah penyebaran virus.

"Sama-sama kita cari solusi yang terbaik, wabah hog cholera sampai saat ini belum ada obatnya. Vaksinnya belum ada, satu satunya cara hanya kita membersihkan tempat itu, kedua babi-babi yang terinfeksi wabah hog cholera kita musnahkan. Yang terinfeksi karena belum ada obatnya," jelas Edy.

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads