Dubes RI Lobi Penasihat Raja Salman soal Haji-WNI Terancam Hukum Mati

Dubes RI Lobi Penasihat Raja Salman soal Haji-WNI Terancam Hukum Mati

Tim detikcom - detikNews
Selasa, 11 Feb 2020 20:27 WIB
Dubes RI Lobi Penasihat Raja Salman soal Haji-WNI Terancam Hukum Mati
Foto: dok. KBRI Saudi
Jakarta -

Duta Besar (Dubes) RI untuk Arab Saudi, Agus Maftuh Abegebriel, bertemu penasihat Raja Salman, Pangeran Khalid al-Faisal. Maftuh meminta pemerintah Saudi memberikan perlindungan dan kemudahan bagi jemaah haji asal Indonesia dan melobi Pangeran Khalid agar bisa membantu soal warga negara Indonesia (WNI) yang terancam hukuman mati di sana.

"Dalam pertemuan tersebut, dibahas tentang persiapan haji tahun 2020 dan juga perlindungan WNI di Arab Saudi. Pangeran Khalid al-Faisal juga menjabat ketua Lajnah Markaziyah (Pusat) Ibadah Haji Kerajaan Arab Saudi, yang memegang kebijakan yang sangat strategis dalam pelaksanaan ibadah haji," dikutip dari keterangan pers KBRI Saudi yang diterima detikcom, Selasa (11/2/2020).


"Dubes Maftuh Abegebriel juga meminta bantuan Pangeran Khalid terkait beberapa WNI yang terancam hukuman mati di Arab Saudi," sambung KBRI Saudi.

Pertemuan itu dilakukan di kantor Pangeran Khalid, yang juga menjabat Gubernur Makkah di Jeddah. Mereka bertemu pada Senin, 10 Februari 2020.


"Dubes Maftuh Abegebriel juga mengucapkan terima kasih atas pemberian beberapa kemudahan untuk para jemaah haji Indonesia serta perhatian dan perlindungan yang luar biasa Pangeran Khalid terhadap para WNI yang tinggal di Arab Saudi." tulis rilis tersebut.

Menanggapi permintaan Maftuh, Pangeran Khalid al-Faisal, menegaskan sudah menjadi kewajiban pemerintah Kerajaan Arab Saudi untuk memberikan pengayoman dan perlindungan kepada semua WNI di Arab Saudi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tonton juga Pemerintah Putuskan Tak Akan Pulangkan WNI Eks ISIS! :

ADVERTISEMENT


Sebagaimana yang sudah populer di Arab Saudi bahwa Pangeran yang merupakan putra Raja Faisal bin Abdulaziz Al Saud yang pernah ke Indonesia pada tahun 1970. Dia dikenal sebagai satu-satunya pangeran senior yang berpengalaman dan mahir dalam disiplin ilmu syair Arab baik yang klasik pra Islam sampai dengan syair kontemporer.

Dalam kesempatan langka ini, Maftuh juga membahas soal syair, pujangga, dan hasil karya seni. Maftuh menarasikan beberapa bait syair klasik tersebut dan langsung ditanggapi oleh Pangeran Khalid.

"Baru kali ini saya temukan Dubes asing dengan bahasa Arab yang fasih dan faham tentang tujuh pujangga Arab pra Islam. Di mana belajarnya? Apakah Excellency alumni Arab Saudi?" tanya Pangeran Khalid.


Maftuh menyampaikan dia sangat suka dengan negara Arab Saudi dan mempelajari bahasa Arab saat mengenyam pendidikan di pesantren. Warisan-warisan budaya Arab berupa syair klasik dipelajari dia.

"Karena saya sangat mencintai bahasa Alquran dan Alhadis. Bahkan sejak di pesantren saya hapal di luar kepala lagu kebangsaan Arab Saudi termasuk analisa kata per katanya," ucap Maftuh, seperti yang tertera dalam keterangan pers.

Dalam kesempatan itu, Maftuh memberikan cinderamata berupa miniatur kapal phinisi dan lambang Saunesia, yang merupakan poros persahabatan Saudi-Indonesia.

Halaman 2 dari 2
(aud/jbr)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads