Luncurkan Buku, PP Muhammadiyah Kenang Guru Politik Islam Bahtiar Effendy

Luncurkan Buku, PP Muhammadiyah Kenang Guru Politik Islam Bahtiar Effendy

Jefrie Nandy Satria - detikNews
Senin, 10 Feb 2020 12:53 WIB
Bahtiar Effendy
Buku 'Mengenang Sang Guru Politik Bahtiar Effendy' yang diluncurkan PP Muhammadiyah (Foto: Jefrie Nandy Satria/detikcom)
Jakarta -

Sejumlah tokoh mengenang sosok Bahtiar Effendy yang merupakan Ketua Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah periode 2015-2020. Bahtiar meninggal dunia pada November 2019.

Sosok Bahtiar dikenang melalui sebuah buku yang diluncurkan PP Muhammadiyah dengan judul 'Mengenang Sang Guru Politik'. Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir mengatakan Bahtiar adalah sosok guru dengan segala pemikirannya mengenai politik Islam.

"Kita ingin kita masuk pada jalan baru politik Islam di Indonesia tapi sayang kata dia (Bahtiar) bahwa ketika reformasi, proses liberal lalu politik Islam kembali lagi ke masa lampau," ujar Haedar di kantor PP Muhammadiyah, Menteng, Jakarta Pusat, Senin (10/2/2020).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sejumlah tokoh lain hadir dalam acara peluncuran buku itu. Salah satunya Wakil Ketua MPR Hidayat Nur Wahid yang menyebut Bahtiar sebagai sosok yang inspiratif.

"Pelajaran yang sangat luar biasa karena memang beliau bukan hanya guru dalam konteks ketika beliau masih hidup tapi setelah beliau wafat pun beliau tetap menjadi guru. Buku yang dihadirkan hari ini adalah salah satu buktinya," ucap Hidayat.

ADVERTISEMENT

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan yang hadir di acara itu turut memberikan testimoni. Anies mengaku cukup sering berinteraksi dengan Bahtiar.

"Dia bilang, ' Saya suka ke rumahmu dulu', baru dari situ saya pertama kali kenal," kata Anies.

Simak Video "Ditanya soal Kasus Donny Saragih, Anies Baswedan Lempar Senyum"

[Gambas:Video 20detik]

Anies menyebut Bahtiar saat itu mondok di Pondok Pesantren Pabelan di Mungkid, Magelang, Jawa Tengah. Diceritakan Anies, Bahtiar lantas kerap ke rumahnya untuk mengurus berbagai urusan untuk pertukaran pelajar AFS.

"Dia mondok di Pondok Pabelan dan satu-satunya anak pondok yang SMA-nya ikut pertukaran pelajar AFS (yang) kebetulan kantornya di rumah kami. Jadi beliau waktu SMA itu bolak-balik dari Mungkid di Muntilan ke Yogya untuk mengurus," ucap Anies.

Anies pun berharap tulisan-tulisan Bahtiar dapat terus hidup. Dia ingin agar tulisan-tulisan Bahtiar juga menyentuh khalayak internasional.

Luncurkan Buku, PP Muhammadiyah Kenang Guru Politik Islam Bahtiar EffendyAcara peluncuran buku yang berlangsung di kantor PP Muhammadiyah (Foto: Jefrie Nandy Satria/detikcom)

"Jadi mudah-mudahan tulisan-tulisan ini bisa juga diakses oleh yang dulu menjadi audiens beliau. Karena audiens-nya bukan hanya di Indonesia. Audiens beliau adalah percakapan-percakapan global. Karena itu mungkin sebagian dari tulisan-tulisan ini mungkin editor bisa memilih yang mungkin lebih bersifat pada perluasan percakapan diskursus tentang politik Islam bida diterjemahkan dalam bahasa internasional. Dengan itu maka efeknya akan bisa lebih mendunia," imbuh Anies.

Beberapa tokoh lain yang hadir lantas juga memberikan testomini. Tampak di antaranya adalah Ketua Dewan Pertimbangan MUI Din Syamsuddin dan mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat.

Halaman 2 dari 2
(jef/dhn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads