Politikus senior PAN, Tjatur Sapto Edy, berpendapat partai tempatnya bernaung berada di masa krisis. Namun, Tjatur menyebut tidak banyak kader PAN yang merasakan kondisi tersebut.
"PAN ini kan sekarang ini masa krisis di antara hidup dan mati. Tapi, ini sepertinya tidak menjadi warning yang keras bagi semua, hanya sebagian kecil saja orang yang bisa membaca," kata Tjatur kepada wartawan, Jumat (7/2/2020).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Tjatur, posisi PAN di DPR juga di ujung tanduk. Karena itu, dia menegaskan penyelamatan partai harus menjadi agenda utama Kongres PAN.
"Itu seharusnya menjadi perhatian utama kongres ini. Kalau begitu, bagaimana cara jalan keluarnya? Ini harusnya menjadi common sense untuk semua orang bahwa misi utama kongres itu apa sih? Penyelamatan partai," ucap Tjatur.
Namun, Tjatur melihat kubu-kubu di internal PAN justru saling 'menyerang'. Padahal, kata dia, belum tentu yang terpilih menjadi ketua umum nantinya bisa memperbaiki capaian partai sebelumnya.
"Ini kok kayaknya nggak ada yang punya sense seperti itu. Malah sibuk bertengkar menang-menang, padahal belum tentu yang menang itu bisa membawa partai," katanya.
Simak video Alasan Ada Acara, Zulhas Kembali Mangkir dari Panggilan KPK:
Tjatur kemudian mengulas kembali sejarah PAN. Ia mengungkit sikap Hatta Rajasa yang menurutnya merangkul semua kubu di internal PAN.
"Sejarah PAN perolehan suara terbagus itu 2014, di mana pada waktu itu kan tidak lepas dari kongres Batam 2010. Pak Hatta itu kan ketua umum 2010 itu, tetapi bisa itu waktu Pak Hatta menyusun fraksi dibiarkan, tidak diintervensi tak harus kelompoknya," kenang Tjatur.
"Kebayang nggak itu ketua fraksi PAN itu saya pendukungnya Dradjad Wibowo, terus sekretaris fraksinya pendukungnya Sutrisno Bachir, Teguh Juwarno. Wakil Ketua Fraksi itu Viva Yoga itu orangnya Zulkifli sampai sekarang. Pak Hatta tidak ada memaksakan itu semua harus orang dia. Sekarang bisa nggak ketemu pemimpin kayak gitu? Orang bilang itu sangat sulit," imbuhnya.
Menurut dia, PAN harus dipimpin orang yang tidak pernah menyingkirkan kubu lawannya. Kalau PAN ingin kembali jaya, sebut Tjatur, ketum terpilih harus merangkul semua pihak.
"Inilah makanya di waktu itu Asman pertama kali itu yang ditekankan Pak Hatta adalah konsolidasi, harmonisasi, semuanya diajak, semuanya, karena hanya satu itu. Karena misi kongres itu hanya menyelamatkan partai, mampu menyelamatkan partai, ilmu pengalaman, dan punya kemauan untuk merangkul semuanya," paparnya.
"Kalau yang menang ini yang nggak punya bobot yang senang menyingkirkan orang lain PAN ini akan innalillahi," tutupnya.
![]() |
PAN sendiri akan menggelar kongres pada 10-12 Februari mendatang. Salah satu agenda dalam kongres adalah pemilihan ketua umum.
Saat ini setidaknya ada empat nama yang telah menyatakan akan maju sebagai caketum. Empat nama tersebut adalah Zulkifli Hasan, Asman Abnur, Mulfachri Harahap, dan Dradjad Wibowo.