Sejak evakuasi 238 WNI dari Wuhan, China, ke Natuna untuk observasi, aktivitas pasar tradisional di Ranai, ibu kota kabupaten tersebut, tak pernah tutup. Pedagang dan warga tak banyak terpengaruh oleh demo penolakan yang sempat dilakukan sejumlah warga.
Aktivitas di Pasar Ranai di kawasan pusat Jalan Datuk Kaya Wan Muhamad Benteng, Kota Ranai, tetap berjalan normal. Para pedagang di sana tetap buka walau sempat ada aksi penolakan terhadap kedatangan WNI dari Wuhan di tengah wabah virus Corona.
Para pedagang, walau sempat resah, berpikir lebih objektif. Alasan mereka tetap berjualan adalah kedatangan WNI dari Wuhan dalam keadaan sehat. Selain itu, lokasi observasi berada di kawasan Lanud Raden Sadjad.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Dari mereka datang, saya tetap jualan di pasar ini. Nggak pernah tutup. Lokasi mereka (observasi) kan jauh dari kita. Lagian mereka itu anak bangsa Indonesia juga," kata Maurid Aritonang (29), pedagang sembako, dalam obrolan dengan detikcom, Rabu (5/2/2020).
Menurutnya, dagangannya juga tidak pernah sepi walau sempat ada aksi demo tersebut. Malah dia mengaku omzet penjualannya sekarang meningkat.
![]() |
"Kan semakin banyak yang datang ke sini. Jadi ya tambah ramailah pembeli. Kami tetap jualan, santai sajalah," kata Maurid.
Rahmi, pedagang sayuran di pasar tersebut, juga mengaku tetap berjualan sejak kedatangan WNI dari Wuhan. Dia tak terpengaruh oleh demo penolakan.
"Kami di pasar ini tetap buka saja, nggak ada yang tutup. Semua pedagang tetap jualan dan nggak ada masalah apa pun," kata Rahmi.
Baca juga: Natuna Kondusif, Warga Santai Ngopi |
Warga yang berbelanja di lokasi tersebut juga mengaku tidak terlalu khawatir atas kedatangan WNI dari China.
"Memang kita sempat waswas, karena isunya macam-macam katanya harus mengungsi biar selamat. Tapi ternyata tidak seperti itu. Banyak warga yang termakan isu yang aneh-aneh," kata Hayati, ibu rumah tangga yang sedang berbelanja di pasar itu.
Simak Video "Kondisi WNI dari Wuhan yang Dikarantina di Natuna"