Presiden Joko Widodo (Jokowi) memerintahkan pemerintah daerah menanam vetiver untuk mencegah banjir dan longsor. Tumbuhan macam apa yang diandalkan Jokowi itu?
Dihimpun dari berbagai sumber, Selasa (4/2/2020), vetiver dikenal sebagai tumbuhan sejenis rerumputan. Sebenarnya ada banyak jenis vetiver, tapi yang diandalkan untuk menanggulangi bencana adalah Chrysophogon zizaionide.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dilansir Kepala Pusat Data dan Informasi Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Agus Wibowo, vetiver menjadi salah satu solusi untuk menguatkan struktur tanah melalui akarnya yang dapat tumbuh hingga kedalaman 5 meter.
Vetiver jenis Chrysophogon zizaionides ini bisa mencegah longsor dan banjir karena punya akar yang kuat. Kekuatannya, merujuk pada penjelasan BNPB, setara dengan seperenam kawat baja.
Supaya tanah bisa lebih kuat, vetiver perlu dilengkapi tumbuhan lain. Penguatan ini dinamakan 'sistem vetiver'. Ini sudah diterapkan di Desa Pasirmadang, Sukajaya, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, kawasan yang dilanda longsor. Presiden Jokowi melakukan penanaman di lokasi itu pada Senin (3/2) kemarin.
Simak Video "Jokowi soal Longsor Sukajaya: Cari Tempat Relokasi Secepatnya!"
Sistem vetiver dibangun lewat tanaman vetiver itu sendiri, ditambah tanaman lain, seperti flamboyan, durian, belimbing, alpukat, manii, soren, kayu putih, puspa, kisireum, dan lain sebagainya.
Vetiver system merupakan metode penguatan struktur tanah secara alami menggunakan rumput vetiver dan beberapa jenis tanaman kuat lainnya. Sistem penanamannya sendiri dilakukan secara berselang-seling antara vetiver dan jenis tanaman lain dengan jarak kurang-lebih satu meter.
Sebelumnya, Jokowi memperkenalkan tanaman vetiver yang dapat berfungsi mencegah banjir dan tanah longsor. Dia meminta semua pemerintah daerah menanam pohon vetiver di wilayahnya.
"Ini mau saya kenalkan, tanam yang namanya vetiver, akar wangi. Vetiver, bukan beda Veti Vera, beda itu. Karena apa, dalam setahun akarnya bisa 1/2-1 meter. Ini mulai harus dikenalkan. Diperbanyak bibitnya. Sebarkan ke daerah yang memiliki ancaman bencana," kata Jokowi saat memberi pengarahan dalam Rakornas Penanggulangan Bencana di SICC, Bogor, Jawa Barat, Selasa (4/2).