Fraksi PDIP DKI Jakarta membandingkan indeks kebahagiaan Kabupaten Badung, Bali, dengan Provinsi DKI Jakarta. Menurut mereka, Kabupaten Badung memiliki indeks kebahagiaan lebih tinggi dari Jakarta.
"DKI Jakarta IPM-nya (indeks pembangunan manusia) hanya 80,46 dan indeks kebahagiaan hanya 71,33. Sementara IPM Kabupaten Badung sudah di angka 80,57, dan indeks kebahagiaannya sebesar 76,14," ucap Ketua Fraksi PDIP DKI Jakarta, Gembong Warsono, dalam keterangannya, Senin (3/2/2020).
Fraksi PDIP pun membandingkan tingkat kerukunan umat beragama di Badung dengan di Jakarta. Gembong menyebut dua daerah itu memiliki keberagaman yang sama.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Dengan karakteristik keberagaman etnis-suku bangsa yang hampir sama dengan DKI Jakarta, Kabupaten Badung memiliki tingkat kerukunan masyarakat dan beragama sangat tinggi, yaitu 80,24, sementara DKI Jakarta hanya di angka 71,3," kata Gembong.
Padahal, menurut Gembong, Jakarta memiliki APBD lebih tinggi daripada Badung. "Padahal kita ketahui bersama APBD DKI Rp 87,9 T sementara Kabupaten Badung hanya Rp 6,3 T," kata Gembong.
Menurut Gembong, aneh jika Jakarta memiliki indeks kebahagiaan lebih rendah dari Badung. Padahal, Jakarta berlevel provinsi, sedangkan Badung adalah kabupaten.
"Fraksi PDI Perjuangan DPRD DKI Jakarta menganggap bahwa tata kelola pemerintahan DKI Jakarta sudah pada angka kritis karena dibandingkan dengan pemerintahan setingkat kabupaten saja tidak bisa mengimbangi, apalagi melampauinya," kata Gembong.
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dinilai seharusnya memperbaiki angka tersebut. Bagi Gembong, perlu ada kebijakan yang tepat sasaran.
"Harusnya Pemprov DKI Jakarta dalam penyusunan RKPD tahun 2021 yang baru saja disusun tanggal 29 Januari 2020, lebih berpihak kepada rakyat Jakarta yang masih kategori pra-sejahtera. Untuk itu, sangat dibutuhkan akurasi data seberapa banyak sebenarnya warga Jakarta yang masih kategori prasejahtera, sehingga delivery programnya menjadi tepat sasaran," kata Gembong.