Anggota DPR Soroti Sunda Empire, Kapolri Sebut Banyak yang Ingin Jadi Raja

Anggota DPR Soroti Sunda Empire, Kapolri Sebut Banyak yang Ingin Jadi Raja

Eva Safitri - detikNews
Kamis, 30 Jan 2020 14:59 WIB
Rapat Komisi III bersama Kapolri Jenderal Idham Azis
Foto: Eva Safitri/detikcom / Rapat Komisi III bersama Kapolri Jenderal Idham Azis
Jakarta -

Anggota Komisi III DPR dari Fraksi PKB, Cucun Ahmad Syamsurijal, menyoroti adanya kerajaan fiktif di depan Kapolri Jenderal Idham Azis. Cucun mengatakan gangguan keamanan saat ini bukan hanya terorisme namun juga pemahaman keyakinan dari masyarakat.

"Sekarang ini bukan gangguan terorisme, tetapi muncul berbagai pemahaman atau keyakinan bahkan membuat suatu komunitas yang ini jangan dianggap enteng," kata Cucun di ruang rapat komisi III, Kompleks Parlemen, Jakarta Selatan, Kamis (30/1/2020).

"Ini kan ada korban juga seperti penipuan, mungkin bapak sudah tangani kemarin di Jawa Barat kaya Sunda Empire atau Sapu Jagat segala macam," lanjutnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Bahkan, menurut Cucun, bukan hanya gangguan keamanan. Menurutnya, ada unsur penipuan terhadap masyarakat kecil. Untuk itu, Cucun meminta agar Polri melakukan deteksi dini, agar tidak terjadi lagi kasus yang sama kedepan.

"Ini Pak masyarakat kecil kan jadi korban karena beli baju seragam kaya bapak-bapak dapat bintang dua dan tiga ini harus disikapi betul-betul bagaimana penanganan disampaikan ke publik bahwa ke depannya agar nggak terjadi ke depannya seperti ini juga bisa dilakukan deteksi dini," ujarnya.

ADVERTISEMENT

Merespons hal itu, Idham mengakui ada banyak kerajaan bahkan presiden baru yang bermunculan. Dia memastikan akan menindak secara tegas.

"Memang kalau kerajaan kerajaan, presiden juga sebenarnya banyak. Mungkin lagi eranya ingin banyak jadi raja ya pak. Tapi pasti akan tindak dan proses pak," jawab Idham.

Simak Video "Rangga Sekjen Sunda Empire Juga Jadi Tersangka!"

[Gambas:Video 20detik]

(eva/imk)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads