Masa kerja Ma'ruf Amin sebagai wakil presiden (wapres) melewati 100 hari. Ma'ruf mengatakan dirinya tak ingin lebih menonjol dari Presiden Joko Widodo (Jokowi).
"Kan saya ini wakil presiden, yang nonjol kan presiden. Kalau wakil presidennya menonjol, nanti ada 'matahari kembar'," kata Ma'ruf di kantornya, Jalan Veteran III, Gambir, Jakarta Pusat, Rabu (29/1/2020).
Ma'ruf menyebut tugas wakil presiden bersifat koordinatif. Dia menyebut, selama 100 hari kerja, dirinya memimpin sejumlah rapat koordinasi, antara lain soal UMKM dan reformasi birokrasi.
"Jadi kita mengkoordinasi. Misalnya, UMKM, saya rapat koordinasi. Kemudian juga masalah radikalisme, saya beberapa kali melakukan rapat koordinasi," jelas Ma'ruf.
"Kemudian masalah kemiskinan juga koordinasi yang ditugaskan kepada saya dan reformasi birokrasi saya juga rapat koordinasi," imbuh dia.
Ma'ruf menyebut, hingga 100 hari kepemimpinan Jokowi dan dirinya, pertumbuhan ekonomi dalam kondisi masih baik, meski menurun. Ma'ruf menyebut pertumbuhan ekonomi Indonesia jauh di atas pertumbuhan ekonomi global.
"Pertumbuhan kita menurut sekarang ini menurun 5,1 persen, tapi masih di atas pertumbuhan negara-negara lain. Bahkan jauh di atas pertumbuhan global. Jadi masih bagus kata orang Jawa masih 'syukurlah'," ungkap Ma'ruf.
Ma'ruf menambahkan pemerintah akan terus berupaya meningkatkan pertumbuhan ekonomi. Hal tersebut, imbuh Ma'ruf, dilakukan dengan upaya peningkatan investasi di dalam negeri.
"Mudah-mudahan dengan adanya investasi nanti yang kita genjot melalui berbagai penyederhanaan perizinan. Melalui omnibus law, nanti investor akan masuk, investasi akan masuk dan ini akan mendorong pertumbuhan, pendapatan pun akan naik lagi," ucap dia.
Baca juga: Seratus Hari Kebijakan Jokowi |
Simak Video "Capaian 100 Hari Kerja Jokowi-Ma'ruf"