Polda Metro Jaya membuka seleksi peserta Sekolah Inspektur Sumber Sarjana (SIPSS) 2020. Pembukaan tersebut ditandai dengan penandatanganan pakta integritas.
Penandatanganan pakta integritas ini dipimpin oleh Irwasda Polda Metro Jaya Kombes Budi Hermawan. Dalam sambutannya, Budi membacakan amanat Kapolda Metro Jaya Irjen Nana Sudjana agar para peserta tidak ada yang meminta bantuan pihak lain agar lolos di seleksi itu.
"Kepada peserta seleksi agar percaya diri dengan kemampuan diri sendiri, hindari tindakan curang yang dapat mencederai proses seleksi. Jangan ada yang meminta sponsorship pada pihak manapun," kata Kombes Budi Hermawan di aula TMC Polda Metro Jaya, Jakarta, (28/1/2020).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Para peserta diimbau agar tidak putus asa jika tidak lolos dalam seleksi itu. Dia mengimbau peserta yang tidak lolos dapat mengikuti tes selanjutnya.
"Jangan putus asa jika kalian gagal dalam proses seleksi karena kegagalan hanyalah suatu kesuksesan yang tertunda. Jadikan evaluasi agar pada kesempatan berikutnya lebih baik," kata Budi.
Dia juga mengibau para anggota yang mengawasi seleksi itu agar tidak melakukan hal-hal yang dilarang. Kapolda Metro disebutnya memberikan kepercayaan yang besar kepada para anggota yang melakukan seleksi agar tidak bersifat curang dan dapat menghasilkan peserta-peserta terbaik.
"Kepada seluruh panitia jaga integritas, pegang selalu prinsip rekrutmen yaitu bersih, transparan, akuntabel dan humanis serta clean and clear," jelas Budi.
Selanjutnya, para peserta itu diambil sumpah agar menjadi peserta yang jujur dan tidak curang. Para peserta juga menandatangani fakta integritas.
Dalam kesempatan yang sama, Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Yusri Yunus mengatakan sebanyak 84 peserta SIPSS hadir dalam acara pengambilan sumpah itu. Nantinya, para peserta yang lolos seleksi akan ditempatkan di bidang keahliannya masing-masing.
"Total semua 84 terdiri dari 72 laki-laki dan 12 wanitanya ini akan kita lakukan tes mulai hari ini. Nantinya mereka akan ditempatkan di tempat sesuai dengan sarjana atau keahliannya," kata Yusri.
Yusri mengatakan seleksi SIPSS merupakan dilakukan secara transparan. Tidak ada praktik Korupsi Kolusi Nepotisme (KKN) dalam seleksi itu.
"Ini bentuk sumpah bagi para panitia dan para orang tua bahwa sekarang ini kita Polri transparansi dalam hal ujian baik itu ujian pembentukan, bintara atau Skpol. Ini bentuk transparansi kita mereka bersumpah bahwa tidak akan KKN," kata Yusri.
"Tidak ada korupsi, kolusi, nepotisme jangan sampai bayaran lagi itu nggak ada lagi jadi polisi. Penembak di atas kuda itu harus dihilangkan karena tesnya transparansi. Setiap tes nanti hasil nya akan kita umumkan, disaksikan langsung oleh orang tuanya, anaknya langsung melihat," pungkas Yusri.