Kisah Kapolres Bengkalis Terjun Lawan Karhutla

Kisah Kapolres Bengkalis Terjun Lawan Karhutla

Chaidir Anwar Tanjung - detikNews
Selasa, 28 Jan 2020 17:55 WIB
DOK. ISTIMEWA/  Kapolres Bengkalis AKBP Sigit Adiwuryanto terjun langsung ke lokasi untuk memotivasi tim gabungan berjibaku memadamkan api.
Kapolres Bengkalis AKBP Sigit Adiwuryanto terjun langsung ke lokasi untuk memotivasi tim gabungan berjibaku memadamkan api. (Foto: Dok. Istimewa)
Bengkalis -

Riau belum memasuki masa kemarau di tahun 2020, tapi kebakaran hutan dan lahan (karhutla) sudah terjadi di mana-mana, termasuk di Kabupaten Bengkalis.

Kapolres Bengkalis AKBP Sigit Adiwuryanto terjun langsung ke lokasi untuk memotivasi tim gabungan berjibaku memadamkan api.

Di Kabupaten Bengkalis, karhutla yang terjadi sejak 11 Januari 2020 menghanguskan sekitar 10 hektare di Desa Titik Akar, Kecamatan Rupat. Di Pulau Rupat, yang berada di semenanjung Selat Malaka, api membara menghanguskan kawasan gambut.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

AKBP Sigit terjun ke lokasi untuk ikut melawan karhutla. Dia harus mandah alias pindah kantor sementara waktu di Pulau Rupat. Satu sisi, Mapolres Bengkalis berada di Pulau Bengkalis.

Di lokasi karhutla, dia pun berkoordinasi dengan pihak TNI dan perusahaan setempat, PT Sumatera Riang Lestari (SRL), yang bergerak di bidang hutan tanaman industri. Pihak perusahaan pun menerjunkan tim pemadamnya, termasuk unsur TNI setempat. Mereka bersama-sama melawan kebakaran di lahan gambut.

ADVERTISEMENT

Tak sekadar main tunjuk anggotanya, Sigit juga tak sungkan ikut bersama tim memanggul selang air sepanjang 30 meter yang lumayan berat. Setidaknya dia memanggul 3 selang sekaligus bergantian bersama timnya.

Selang air ini harus dipanggul untuk menyambung semprotan air dari kanal. Jarak kanal dengan lokasi kebakaran terdekat 500 meter dan terjauh 1,5 km. Tentu kondisi jalan kaki sambil manggul selang air di atas tanah gambut tidak sama kondisinya di atas tanah mineral (non-gambut).

Bagi-bagi tugas di lokasi. Ada yang jaga mesin air, ada yang manggul selang, ada yang menyemprot. Untuk manggul selang air ini, pada jarak 300 meter, mereka harus beristirahat sejenak. Karena berjalan di atas gambut, rata-rata kaki harus tenggelam selutut.

"Ya harus ikut manggul selang air. Kita sama-sama merasakan bagaimana sulitnya melakukan pemadaman. Kalau saya hanya nunjuk-nunjuk anggota, rasanya anggota tak bakal semangat. Jadi kita harus bersama-sama," kata Sigit dalam perbincangan dengan detikcom, Selasa (28/1/2020).

Kisah Kapolres Bengkalis Terjun Lawan KarhutlaKapolres Bengkalis AKBP Sigit Adiwuryanto terjun langsung ke lokasi untuk memotivasi tim gabungan berjibaku. (Foto: Dok. Istimewa)

Selang air yang dipanggul saat melakukan pemadaman, pada sore harinya harus dibawa pulang kembali. Sebab, kalau dibiarkan di lokasi, dikhawatirkan bisa terbakar. Satu sisi, harga selang air ini lumayan mahal.

"Jarak paling jauh lokasi api dari kanal air sekitar 1,5 km. Dan sepanjang inilah selang harus kita sambung-sambung agar bisa menyemprotkan air di lokasi. Usai memadamkan, digulung lagi, begitulah seterusnya setiap hari," kata Sigit.

Itu sebabnya, dia pun harus menginap di Pulau Rupat selama karhutla terjadi. Dia memberikan motivasi kepada timnya untuk tidak menyerah melawan karhutla.

Siasat memadamkan api harus dicari tahu letak kepala apinya. Di kepala api inilah yang harus dipadamkan agar tidak menjalar ke mana-mana. Yang berbahaya lagi, tentunya bunga api yang melompat terbawa angin kencang bisa ratusan meter.

"Nanti tiba-tiba bunga api terbang jauh. Dan di lokasi jatuhnya bunga api yang terbawa angin bisa menimbulkan lokasi titik api yang baru. Sehingga kita harus kejar-kejaran di lokasi," kata Sigit.

Walau api di permukaan tampak padam, lahan gambut tetap mengeluarkan asap. Ini karena bara api masih membara di perut bumi.

"Kalau sudah kita padamkan di permukaan, esoknya kita lakukan pendinginan. Ini agar bara yang di bawah bisa padam," kata Sigit.

Tanpa ada kekompakan di lapangan, penanggulangan karhitla bisa saja meluas ke mana-mana. Apilagi nanti Riau akan menghadapi musim kemarau selama 7 bulan. Maka kondisi ini juga butuh persiapan yang maksimal.

Selama 17 hari berada di lokasi, Sigit mengaku hari ini dia kembali ke Mapolres Bengkalis. Ini setelah tadi malam di lokasi kebakaran.

Kisah Kapolres Bengkalis Terjun Lawan KarhutlaKapolres Bengkalis AKBP Sigit Adiwuryanto terjun langsung ke lokasi untuk memotivasi tim gabungan berjibaku memadamkan api. (Foto: Dok. Istimewa)

"Alhamdulillah, tadi malam turun hujan deras di lokasi. Api padam, hari ini saya mau balik dulu ke rumah," kata Sigit, yang sudah dua pekan lebih ini berada di lokasi.

Walau demikian, dia tetap melalukan koordinasi ke anggotanya di lapangan untuk memantau di lokasi. Dia juga akan mengusut kasus karhutla dan perambahan hutan di Pulau Rupat.

"Kita tetap akan usut pelaku karhutla ini termasuk pelaku ilegal logging di lokasi. Karena memang kita temukan juga adanya aktivitas perambahan hutan untuk membuka lahan," tegas Sigit.

Halaman 2 dari 2
(cha/fdn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads