"Di wilayah kerja KJRI Shanghai yang meliputi kota Shanghai, Provinsi Anhui, Provinsi Jiangsu, Provinsi Jiangxi, dan Provinsi Zhejiang, belum diperoleh kabar tentang WNI yang mengalami indikasi terkena infeksi virus Corona tersebut," demikian keterangan resmi KJRI Shanghai dalam rilisnya, Sabtu (25/1/2020).
KJRI Shanghai mengimbau masyarakat Indonesia di wilayah Shanghai meningkatkan kewaspadaan dan selalu mengecek kondisi kesehatan. WNI juga diminta segera berkonsultasi ke pihak medis di kota kediaman apabila menunjukkan gejala demam, batuk, hingga kesulitan bernapas.
"Hindari ke luar rumah, jika tidak terpaksa, hindari mendatangi kerumunan atau kontak dengan orang yang menunjukkan gejala demam, batuk, atau kesulitan bernapas. Menghindari interaksi dengan binatang, pasar hewan, atau mengkonsumsi daging mentah/kurang matang. Menjaga kesehatan dengan menggunakan masker, mencuci tangan dengan air dan sabun atau hand sanitizer medis."
Sebelumnya, Kota Shanghai menetapkan level darurat tertinggi dalam menghadapi wabah virus Corona. Saat ini dilaporkan hanya dua provinsi di China yang belum melaporkan kasus virus Corona baru itu.
Dilaporkan stasiun televisi nasional China, CGTN, dan dilansir CNN, Jumat (24/1), ibu kota Shanghai dan Beijing telah menetapkan respons darurat level 1, yang merupakan level tertinggi untuk darurat kesehatan publik di China.
Laporan CGTN menyebut ada 29 kasus virus Corona yang terkonfirmasi di Beijing hingga Jumat (24/1) sore waktu setempat. Sedangkan di Shanghai dikonfirmasi ada lebih dari 20 kasus virus Corona yang sedang ditangani.
(idn/hri)