Klenteng Hok Lay Kiong di Bekasi, Jawa Barat (Jabar), berbenah menjelang Imlek. Sejumlah pengurus klenteng tampak sibuk mempersiapkan sejumlah ornamen. Satu di antaranya seorang muslim bernama Yanki Dul Suratno (54) atau akrab disapa Dul.
Ketika detikcom mengunjungi Klenteng Hok Lay Kiong di Jalan Kenari I, Margahayu, Bekasi Timur, Kota Bekasi, tampak Dul sedang beristirahat di atas kursi berwarna merah. Sesekali ia meminum secangkir kopi yang tersedia di bawah bangkunya.
Dul bertugas sebagai pencatat lilin-lilin yang disumbang jemaat. Tak jarang ia terjun langsung membersihkan peralatan klenteng dan mencuci ornamen.
Dul merupakan salah seorang muslim dalam struktur kepengurusan klenteng yang mayoritas diisi warga beragama Buddha. Keterlibatannya di Klenteng Hok Lay Kiong tak lepas dari kenangan masa kecilnya.
"Saya waktu gabung, waktu tahun berapa ya, main barongsai, setelahnya jadi tertarik (dengan) klenteng ini," ujar Dul, Jumat (24/1/2020).
Semakin hari, budaya Tionghoa semakin melekat dalam diri Dul. Pria asli Betawi itu memutuskan menjadi bagian dari pengurus Klenteng Hok Lay Kiong pada tahun 2000. Saat itu Dul menginjak usia 25 tahun.
![]() |
Meski telah lama bergaul dengan non-muslim di tempat peribadatan non-muslim, hal itu sama sekali tidak melunturkan keimanan Dul. Diakuinya, sejumlah pengurus klenteng lainnya sangat bersahabat. Tidak ada perlakuan diskriminasi ataupun rasial yang ditujukan kepada Dul.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Toleransi di sini enak-enak semua, saling menghormati," kata Dul.
Ketika Ramadhan tiba, Dul tetap menjalankan aktivitas puasa. Karena pengurus lainnya menjunjung tinggi toleransi, hal itu membuat puasanya selama 13 jam tidak terasa.
Bahkan saat Lebaran tiba, pengurus klenteng lain memberikan sejumlah rezekinya untuk Dul. Kebersamaan antarpengurus klenteng pun semakin hangat.
"Ada lah THR," kata Dul.
Meski menyibukkan diri dan berkecimpung di tempat peribadatan etnis Tionghoa itu, Dul tetap tidak melupakan kewajibannya menunaikan salat lima waktu. Ia memilih Masjid El Muwahidin yang berada 100 meter dari Klenteng Hok Lay Kiong untuk sejenak beribadah.
Dul menghabiskan waktu sehari-hari untuk berbakti mengurusi Klenteng Hok Lay Kiong. Hal itu menjadi penyemangatnya untuk melanjutkan hidup. Ia turut bersukacita menyambut datangnya Imlek besok.
"Persiapan ya lampion, kita bebersih dulu, lampion (dibersihkan) terus orang mesen lilin," ungkapnya.