Informasi karyawan swasta di Gedung BRI 2, Jakarta Pusat, terjangkit coronavirus atau virus corona viral di media sosial (medsos) sempat bikin heboh. Pasalnya virus yang menyerang pernafasan manusia ini sudah tersebar dan dapat mengancam jiwa penderitanya.
Coronavirus muncul pertama kali di Kota Wuhan di China. Otoritas setempat mengkonfirmasi ada 17 orang tewas akibat virus yang masih satu famili dengan SARS dan MERS-Cov ini. Selain itu, lebih dari 570 orang lainnya dikonfirmasi terinfeksi virus ini.
Kepanikan atas ancaman coronavirus ini sendiri ditambah dengan informasi bahwa virus ini telah menyebar ke berbagai negara. Terbaru, negara tetangga Indonesia, Singapura, menyatakan telah mendapatkan paparan coronavirus yang menjangkiti pria dari China berusia 66 tahun.
Untuk di Jakarta sendiri, kehebohan berawal dari beredarnya tangkapan layar pengumuman dari Huawei agar para karyawan memakai masker di kantornya. Ada pula tangkapan layar yang menyebutkan bahwa ada karyawan yang terjangkit virus corona.
![]() |
Pihak BRI sebagai pengelola gedung memberi penjelasan bahwa karyawan yang diduga terjangkit coronavirus sudah diantar ke RS. Hal ini untuk memastikan secara klinis penyebab demam sang karyawan.
"Memang ada yang demam sudah dibawa ke RS Siloam tetapi kesimpulan sementara adalah demam biasa. Namun demikian kita untuk make sure kita ingin cek secara klinis gitu," kata Corporate Secretary Bank BRI, Hari Purnomo, saat dikonfirmasi, Kamis (23/1/2020).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hari membenarkan bahwa karyawan yang demam itu berasal dari perusahaan Huawei. Namun, dia belum mendapatkan informasi lebih lanjut soal karyawan itu.
Di Gedung BRI 2 sendiri sempat dilakukan pembagian masker. Namun Hari memastikan tidak ada pembagian masker secara khusus di gedung tersebut. Menurutnya, hal itu hanyalah inisiatif para karyawan.
Terkait pembagian masker ini, PT Huawei Tech Investment memberikan penjelasan. Sikap siaga tersebut dilakukan sebagai prosedur serta bentuk kepedulian kesehatan karyawan. Huawei tidak menjelaskan apakah pembagian masker ini sebagai respons atas kabar karyawan diduga terjangkit coronavirus. Media Strategy Director Huawei, Christina Ou, mengatakan pembagian masker merupakan prosedur serta bentuk kepedulian kesehatan karyawan.
"Mengenai pembagian masker di kantor kami, langkah tersebut merupakan bagian dari prosedur serta bentuk kepedulian kami terhadap kesehatan di lingkungan kerja kami," ujar Christina Ou dalam keterangannya, Kamis (23/1).
Ternyata radang tenggorokan
Pihak RS pun mengeluarkan hasil diagnosis terhadap karyawan yang demam. Ternyata berdasarkan hasil diagnosa karyawan tersebut dipastikan tak terserang virus corona. Karyawan Huawei itu semula mengalami demam dan langsung dilarikan ke rumah sakit.
![]() |
"Pekerja Huawei tersebut telah dilarikan ke rumah sakit terdekat untuk mendapatkan penanganan medis dan dari hasil diagnosa rumah sakit, dinyatakan bahwa pekerja tersebut terserang radang tenggorokan," kata Hari dalam keterangannya, Kamis (23/1/2020).
Wabah virus corona kali ini dilaporkan kebanyakan kasus terjadi di Wuhan, di mana pasar seafood yang secara ilegal menjual hewan liar telah diidentifikasi sebagai sumber wabah ini. Virus corona umumnya menyebar antarhewan atau dari hewan ke manusia. Namun Komisi Nasional Kesehatan China telah menyatakan bahwa virus corona juga bisa menular antarmanusia.
Kasus pertama virus baru ini dikonfirmasi pada 31 Desember 2019 lalu, dan kemudian telah terdeteksi juga di Jepang, Hong Kong, Macau, Korea Selatan, Taiwan, Thailand dan Amerika Serikat.
Otoritas China sudah menutup atau mengisolasi dua kota besar di sebuah provinsi Hubei yang menjadi pusat wabah virus mematikan ini. Dengan penutupan ini, pesawat dan kereta api dilarang meninggalkan kedua kota tersebut dalam langkah yang belum pernah terjadi sebelumnya.