"Meski berada di kawasan kota metropolitan, Plamongansari masih memiliki banyak halaman atau lahan yang lapang dengan banyak rumah model lama yang perlu dipertahankan," urai Hendi sapaan akrabnya dalam keterangan tertulis, Selasa (21/1/2020).
Kekuatan ini, lanjutnya, perlu dipahami seluruh masyarakat untuk dikembangkan dengan berbagai terobosan sehingga lingkungan semakin maju. Karena kunci untuk perbaikan wilayah ada di tangan warga yang bertempat tinggal di wilayah itu sendiri.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hendi mengingatkan kepada masyarakat untuk tidak bergantung kepada orang dari luar kota atau luar negeri untuk memperbaiki wilayah sendiri. Karenanya, ia bersama jajaran Pemkot sangat terbuka dan mendorong terobosan, inovasi dan gagasan langsung dari masyarakat setempat.
"Warga yang paham wilayahnya, akan lebih detail dan tepat sasaran untuk menyusun rencana pengembangan wilayah sehingga manfaatnya dapat dirasakan oleh masyarakat," terangnya.
Dicontohkannya, wilayah yang memiliki usaha truk maka pembangunan jalan yang diusulkan sebaiknya adalah cor beton bukan paving. "Ini akan lebih awet. Meski mahal, tetapi tidak akan rusak tiap tahunnya," jelas Hendi.
Sejumlah PR kemudian juga disampaikan Hendi, di antaranya untuk menjaga kebersihan lingkungan dari sampah. Pihaknya melalui DLH juga akan membuat kajian disusul dengan realisasi penyediaan TPS bagi warga Plamongansari.
Kepada warga, Hendi tidak lupa meminta untuk maksimal dalam menjaga kebersihan lingkungan dan selokan sepanjang rumahnya agar tetap bersih dari sampah dan sumbatan.
Dia juga meminta Dinas PU dan Perkim untuk melakukan pembangunan paving dan jogging track lapangan serta perluasan jembatan penghubung wilayah Plamongansari ke arah Jalan Majapahit.
Tonton juga video Atap 4 Kelas SDN Palebon Semarang Ambruk:
(prf/ega)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini