"Ya tidak juga, apa yang kelihatan di luar dengan klaim-klaim, itu hanya opinion engineering. Dengan kata lain AA memiliki peluang yang sama dengan kandidat lainnya," ujar Sulistyowati dalam keterangan tertulis, Selasa (21/1/2020).
Wakil Sekjen PAN periode 2010-2015 ini juga mengatakan istilah kuda hitam bagi AA tidak sepenuhnya benar, karena bursa suara di voters sangat dinamis. Akan tetapi, istilah kuda hitam sebenarnya dimaknai sebagai kandidat yang bakal bikin kejutan karena memang kuat di grassroot.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tapi kalo kuda hitam dimaknai siap membuat kejutan dan menang dengan silent strategy, saya kira iya. AA cukup matang menyiapkan jaringan suaranya hingga ke bawah. Kita lihat hasilnya nanti," ucapnya.
Sulistyowati menilai AA membawa suasana baru, harapan baru, gairah baru. Karena yang lama, menurutnya terbukti gagal.
"Indikatornya mudah, suara dan kursi. Kalau mereka mau melintir dengan justifikasi lainnya agar dikatakan berhasil, justifikasinya pakai apa? Kan setiap ukuran itu harus rasional, logis dan terukur. Kalau bilang berhasil dan ingin 2 periode, mananya yang disebut berhasil? Kan gitu urutannya," tambahnya.
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini