Kepala BNN Bertemu Mendagri, Bahas Sinergitas Pencegahan Narkoba di Perbatasan

Kepala BNN Bertemu Mendagri, Bahas Sinergitas Pencegahan Narkoba di Perbatasan

Yogi Ernest - detikNews
Senin, 20 Jan 2020 12:28 WIB
Kepala BNN Heru Winarko usai bertemu Mendagri Tito Karnavian (Yogi Ernest/detikcom)
Jakarta - Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Heru Winarko hari ini bertemu dengan Mendagri Tito Karnavian. Pertemuan itu salah satunya guna membahas sinergitas di wilayah perbatasan dalam mencegah masuknya narkoba ke Indonesia.

Pertemuan digelar di Kantor Kemendagri, Jakarta Pusat, Senin (20/1/2020). Heru mengungkapkan ada dua hal yang dibahas dalam pertemuannya dengan Tito. Pertama adalah terkait permintaan dukungan pelaksanaan assessment.

"Peranan semua stakeholder kesehatan, sosial, PMK dan Kemendagri sangat diperlukan terutama Kemendagri untuk para gubernur, bupati bersama-sama untuk mensupport pelaksanaan ini," kata Heru.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Asesmen (pengguna) yang kita tangkap itu bisa kita asesmen secara hukum dan medis. Kalau hukum itu dia masuk jaringan mana kalau yang medis sampai sejauh mana ketergantungan kepada narkoba dan hasilnya itu ada kebersamaan antara penyidik, jaksa dan hakim. Apakah itu dikirim ke penjara atau ke lapas atau rehab dan ini yang jadi masalah adalah bagaimana kesiapan tempat rehab yang ada dari Kemensos, Kemenkes maupun BNN. Ini kita diskusi dengan Kemendagri dan kita berharap ke depan akan segera ada arahan dari Pak Mendagri agar jadi fokus utama," lanjutnya.



Kedua, sinergitas untuk memperkuat pencegahan dan penjagaan peredaran narkoba di wilayah perbatasan. Heru mengatakan untuk mewujudkan sinergitas tersebut, rencananya bulan depan BNN dan Kemendagri akan melakukan gelar latihan manajemen border di wilayah Kupang.

Selain itu, pelatihan itu juga untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan di perbatasan. Sebab, menurut Heri, hal itu penting menjadi fokus dalam mencegah masuknya narkoba ke Indonesia.

"Nah nanti kita capacity building karena kita ketahui di perbatasan ini banyak instansi di sana. Ada Bea Cukai, Imigrasi, BNN. Jadi integrasinya perlu kita tingkatkan," ujar Heru.



Ada beberapa daerah perbatasan yang kini menjadi fokus utama pihak BNN dalam mengawasi masuknya peredaran narkoba di Indonesia. Deputi Pemberantasan Narkotika BNN, Arman Depari mengatakan Pantai timur Sumatera, mulai dari Aceh hingga Sumatera Utara menjadi daerah rawan masuknya jaringan narkoba luar negeri.

"Lalu Lampung, terus sampai ke atas Kalimantan, hingga Riau itu yang kita anggap sebagai daerah rawan, daerah merah," kata Arman.



Untuk mencegah masuknya narkoba di daerah tersebut, BNN saat ini tengah mengupayakan peningkatan kerja sama dengan beberapa perangkat keamanan. Mulai dari kepolisian, angkatan laut, Bakamla, Kementerian Kelautan dan Perikanan hingga BNPP.

Kapuspen Kemendagri, Bahtiar mengatakan Mendagri sangat mendukung usulan-usulan dari Kepala BNN tersebut. Diharapkan, nantinya ada sinergi antar instansi dalam pencegahan narkoba di perbatasan.

"Pak Mendagri yang juga selaku Kepala BNPP sangat mendukung usulan Kepala BNN dan tim supaya nanti ada sinergi gimana unsur-unsur di pos lintas batas menjadi sinergi tim terpadu," kata Bahtiar.
Halaman 2 dari 2
(mae/mae)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads