"Organisasi Polri tidak akan bisa berjalan dengan baik kalau sumber daya manusianya tidak dikelola dengan baik," kata Arief dalam keterangannya, Minggu (19/1/2020).
Arief mengatakan ada empat unsur di dalam organisasi, yaitu manusia, materil, money atau uang dan sistem atau metode. Yang paling utama, dia menegaskan, adalah sumber daya manusia.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Oleh karena itu, Arief mengatakan dalam proses pendidikan dan pelatihan, salah satu komponen yang penting adalah pola pengasuhan. Tujuannya adalah mengarahkan para siswa, mengubah mindset para siswa dari seorang remaja menjadi anggota Polri yang profesional.
Kalemdiklat berharap 153 orang siswa Diktukba menjadi agent of change atau agen perubahan yang mampu mengubah lingkungan yang tidak baik menjadi lebih baik dengan memegang teguh Tribrata dan Catur Prasetya.
"Belajar dan berlatih, persiapkan diri baik dalam bidang peningkatan profesionalitas maupun pembangunan integritas, sehingga begitu menjadi anggota Polri dapat mempengaruhi lingkungan menjadi lebih baik lagi," tegas Komjen Arief.
Bagi para tenaga pendidik, pengasuh dan instruktur, Komjen Arief menyampaikan pesan agar memberikan nilai-nilai yang baik kepada para siswa. Ini supaya ketika mereka menjadi polisi bisa bermanfaat bagi masyarakat dan Institusi.
"Kita harus bangga ditugaskan di tempat ini karena lembaga pendidikan dan latihan Polri menentukan masa depan Polri. Pandanglah langit sejauh mungkin, lebih jauh daripada kita memandang bumi, insyaallah, kita akan dapat mencapai apa yang kita inginkan," sebut Komjen Arief. (gbr/fjp)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini