Menurut pengakuan korban selamat, bus yang mengangkut ibu-ibu PKK hendak pulang ke Depok usai rekreasi ke Wisata Tangkuban Perahu. Namun setibanya di lokasi kecelakaan, laju bus melaju kencang secara tiba-tiba dan tidak berselang lama bus terguling.
"Kejadiannya sangat cepat, jadi sopir sempet berhenti dulu memeriksa ban. Nggak lama setelah itu mobil langsung kencang dan hanya hitungan detiklah mobil terguling," ujar penumpang selamat, Muniroh, saat dikonfirmasi di ruang IGD RSUD Subang, Minggu (19/1/2020).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Muniroh menjelaskan suasana sebelum kecelakaan hingga pascakecelakaan. Ia duduk persis di belakang kursi sopir dan secara sadar mengalami kecelakaan tersebut.
"Pas udah turunan dan ada tikungan, itu kita udah terdorong ke sebelah kanan dan langsung terguling. Saya pikirnya kita terguling ke jurang melihat yang lain sudah bertumpuk saya coba keluar dari mobil karena takut terguling lagi karena khawatir jurang," ungkap Muniroh
Muniroh hanya mengalami luka lecet dan memar akibat benturan, ia selamat dari maut. Hal senada dikatakan Eka, ia memastikan jika kondisi sopir dalam kondisi baik.
"Sopirnya seger kok, tadi ketawa-ketawa, cuma memang mobilnya nyelonong gitu kayaknya rem blong.
Korban tewas dan korban selamat kecelakaan ini masih berada di RSUD Ciereng Subang. Korban selamat masih dirawat namun rencananya seluruh korban akan dibawa ke Depok. (gbr/gbr)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini