Rekonstruksi kasus pembunuhan hakim Jamaluddin digelar dua kali dalam pekan ini. Rekonstruksi pertama digelar pada Senin (13/1). Rekonstruksi pertama ini diikuti tiga tersangka, yaitu Zuraida Hanum, Jefri Pratama dan Reza Fahlevi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya menjanjikan umrah kepada keluarga Reza," kata Zuraida dalam rekonstruksi.
Hal kedua yang terungkap adalah pemberian duit Rp 2 juta untuk dua eksekutor Jefri Pratama dan Reza Fahlevi. Duit itu diberikan untuk membeli handphone sekali pakai. Dalam rekonstruksi ini, Zuraida mengaku dirinya merancang pembunuhan hakim Jamaluddin karena merasa dikhianati. Dia menyebut hakim Jamaluddin selingkuh.
Meski demikian, terungkap juga rencana Zuraida dan tersangka lainnya, Jefri Pratama, untuk menikah usai menghabisi nyawa hakim Jamaluddin. Namun, rencana itu belum terwujud karena mereka ditangkap polisi.
Rekonstruksi kedua digelar pada Kamis (16/1/2020). Rekonstruksi ini fokus pada peristiwa di hari eksekusi hakim Jamaluddin oleh para tersangka. Dalam rekonstruksi ini terlihat skenario yang dibuat untuk menghabisi nyawa hakim Jamaluddin.
"Karena istri korban ini hebat. Dia tenang, mungkin rekan-rekan bisa lihat. Tampilan dia sangat tenang," kata Kapolda Sumatera Utara (Sumut) Irjen Martuani Sormin di sela rekonstruksi.
Zuraida disebut sangat rinci menyusun skenario dan menyesuaikannya dengan kebiasaan suaminya. Dalam rekonstruksi ini, terlihat Zuraida menjemput kedua eksekutor Jefri Pratama dan Reza Fahlevi dari Graha Johor. Jefri dan Reza menyiapkan diri menjelang membunuh hakim Jamaluddin.
Mereka memakai sarung tangan dan masker. Rencana awal, para pelaku hendak membuat skenario seolah-olah hakim Jamaluddin mengalami serangan jantung. Skenario itu gagal karena ada luka lebam di muka hakim Jamaluddin setelah tewas dibekap bantal dan bed cover. Eksekusi ini dilakukan di sebelah anak mereka yang sedang tidur. Zuraida menenangkan anaknya agar tak terbangun, sementara dua eksekutor lain membekap hakim Jamaluddin hingga tewas.
Kondisi itu membuat Zuraida mengganti skenario. Meski sempat berdebat, para tersangka memutuskan membuat skenario hakim Jamaluddin tewas akibat mengalami kecelakaan. Jasad hakim Jamaluddin dibuang di kawasan perkebunan sawit di Kutalimbaru, Deli Serdang, dengan posisi mobil menabrak pohon sawit. Zuraida Hanum sempat tidur bersama jasad korban di kasur. Zuraida juga sempat mengganti pakaian Jamaluddin sebelum mayatnya dibawa ke mobil untuk dibuat seolah-olah kecelakaan.
Halaman 2 dari 2
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini