Saat 'Raja-Ratu' Keraton Agung Sejagat 'Nyamar' Jadi Rakyat Biasa

Saat 'Raja-Ratu' Keraton Agung Sejagat 'Nyamar' Jadi Rakyat Biasa

Tim detikcom - detikNews
Kamis, 16 Jan 2020 11:48 WIB
Foto: Rinto Heksantoro/detikcom
Jakarta - Toto Santoso dan Fanni Aminadia jatuh bangun mendirikan kerajaan Keraton Agung Sejagat (KAS) di Purworejo, Jawa Tengah. Bolak balik ditolak upayanya di Yogyakarta, Toto dan Fanni mengubah strategi bahkan melakukan penyamaran, ini kisahnya:

Toto dan Fanni ditangkap polisi.Toto dan Fanni ditangkap polisi. Foto: Angling Adhitya Purbaya

Awalnya, informasi soal kemunculan Keraton Agung Sejagat di Purworejo itu diunggah akun Twitter @aritsantoso. Tweet ini ramai dibahas di media sosial dan mendapat beragam reaksi dari netizen. Kerajaan yang dipimpin 'Raja' Toto dan Fanni sebagai permaisuri itu tepatnya berdiri di Desa Pogung Jurutengah, RT 03/RW 01, Kecamatan Bayan, Purworejo. Toto dinobatkan menjadi 'Raja' Keraton Agung Sejagat sejak Juli 2019. Lokasi pengukuhan di Dataran Tinggi Dieng pada saat turun embun es, ditandai dengan ritual dan doa bersama.


Sebelum di Purworejo, kehadiran Toto ditolak warga Yogyakarta. Di Kota Gudeg, Toto tercatat pernah menjabat Dewan Wali Amanat Panitia Pembangunan Dunia Wilayah Nusantara dalam organisasi Jogja Development Committee (DEC) pada 2016. Jogja DEC menjanjikan kesejahteraan finansial bagi para pengikutnya. Namun saat itu keberadaan Jogja DEC tidak terdaftar sebagai sebuah organisasi resmi di kantor Kesbang Kota Yogyakarta. Polisi saat itu juga memantau aktivitas Jogja DEC tersebut.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Toto sempat menjalankan 'Koperasi Jasa Indo Kor Rakyat' atau KJ Inkor di Sidoluhur tahun 2017. Setahun kemudian, Toto baru mengajukan secara resmi izin KJ Inkor ke Pemdes Sidoluhur dan ditolak karena legalitasnya tidak sesuai. Toto tak kurang akal. Ia kembali mengajukan izin ke Pemdes Sidoluhur untuk mendirikan Markas Daerah Laskar Merah Putih Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) awal 2019 lalu. Lagi-lagi Pemdes Sidoluhur menolak pengajuan Toto.

Keraton Agung Sejagat di Purworejo.Keraton Agung Sejagat di Purworejo. Foto: Rinto Heksantoro/detikcom


Setelah mendapat wangsit, Toto memutuskan mendirikan kerajaan Keraton Agung Sejagat di Purworejo. Meski memiliki kerajaan, Toto tetap tidak beranjak dari Yogyakarta dan mengontrak rumah di Sleman. Rupanya, kehadiran kerajaan Toto dan Fanni juga dianggap meresahkan warga sekitar. Toto dan Fanni terkadang melakukan 'penyamaran' agar kedok aksinya tidak terbongkar aparat kepolisian dan warga.

Ini Kisah 'Raja-Ratu' Keraton Agung Sejagat 'Nyamar' Jadi Rakyat Biasa:

Kontrak Rumah

Meski dinobatkan menjadi 'raja', Toto tidak memiliki istana megah layaknya raja-raja ternama. Toto diketahui mengontrak rumah seperti rakyat kebanyakan.

Toto diketahui mengontrak sebuah rumah yang berlokasi di Jalan Berjo-Pare, RT 05 RW 04, Desa Sidoluhur, Godean. Toto tinggal di kontrakan tersebut sejak pertengahan 2018.

"Dia tinggal di sini sejak 2018. Tapi saya nggak tahu atas nama siapa yang ngontrak, tapi dia tinggal di sini," kata tetangga rumah kontrakan Toto, Deki Rinawan (31), saat diperlihatkan foto Toto oleh detikcom, Rabu (15/1/2020).

detikcom mendatangi kontrakan Toto itu. Ada beberapa kendaraan, yakni sebuah mobil dan beberapa sepeda motor, yang terparkir di depan kontrakan itu. Pintu kontrakan dalam kondisi tertutup. Di samping rumah bercat putih yang ditinggali Toto, terdapat beberapa gazeb. Pintu pagar rumah itu tampak dipalangi dengan bambu.

Bangunan yang digunakannya sebagai 'kerajaan' di Purworejo juga bukan miliknya. Kabid Humas Polda Jateng, Kombes Pol Iskandar Fitiria Sutisna menambahkan, tempat yang digunakan sebagai 'kerajaan' di Desa Poging, Kecamatan Bayan, Purworejo merupakan gedung untuk olahraga milik salah seorang anggotanya.



Tonton video Kapolda Beberkan Modus di Balik Deklarasi Keraton Agung Sejagat:



Jualan Angkringan

Buntut setelah ditolak terus di Yogyakarta, Toto akhirnya mengubah strategi. Ia beserta pengikutnya mencoba mendirikan angkringan persis di samping rumah kontrakannya di Jalan Berjo-Pare, RT 05, RW 04, Desa Sidoluhur, Kecamatan Godean, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).

Rumah kontrakan 'Raja-Ratu' Keraton Agung Sejagat di Sleman.Rumah kontrakan 'Raja-Ratu' Keraton Agung Sejagat di Sleman. Foto: Usman Hadi

Namun pada akhirnya usaha angkringan itu tetap dibuka oleh Toto beserta pengikutnya. Toto lantas mendirikan sejumlah gazebo di samping rumah kontrakan yang dihuninya.
"Iya (rumah kontrakan Toto) untuk angkringan. Mulainya sudah hampir satu tahunan ini," jelas tetangga Toto, Deki Rinawan (31) di lokasi, Rabu (15/1/2020). Rumah Deki bersebelahan, persis di selatan rumah Toto.

Kini usaha angkringan Toto telah digeledah tim gabungan Polda Jateng, Polres Sleman, dan di-back up Polda DIY pada Rabu 15 Januari 2020 dini hari. Ada sejumlah barang yang dimasukkan ke dalam boks yang disita polisi.

detikcom mendatangi rumah kontrakan Toto, namun gerobak angkringan dan papan namanya telah tiada dan telah dibongkar aparat kepolisian.

Jadi YouTuber

Lain Toto, lain pula strategi Fanni saat menyamarkan 'ritual' kerajaannya. Konon, aparat Desa Sidoluhur pernah mendatangi rumah kontrakan 'Raja' Keraton Agung Sejagat, Toto Santoso, di Jalan Berjo-Pare, Sidoluhur, Godean, Sleman, saat ada upacara. Namun 'Ratu' Keraton Agung Sejagat Fanni Aminadia berdalih mereka sedang syuting untuk YouTube.

"Sebelum Oktober (2019) ada seperti upacara, di situ kami terjun. Saya, Pak Babinsa, Bhabinkamtibmas, kami terjun, kami cari informasi," kata Kasi Pemdes Sidoluhur, Adi Arya Pradana, saat ditemui di kontrakan Toto di Godean, Sleman, Rabu (15/1/2020).

Kala itu Fanni selaku permaisuri Toto itu mengaku pihaknya tengah melakukan syuting film kolosal Jawa era Majapahit. Namun, kata Adi, aparat kepolisian dan TNI tak begitu saja percaya.

"Pakaiannya memang semi-Jawa. Di situ ada lampu, ada kamera, banyak memang. Tapi kok upacaranya seperti itu. Memang kami bertanya-tanya terus, kok upacaranya berbeda," terang Adi.

'Ratu' Fanni, terang Adi, waktu itu meyakinkan aparat desa, Babinsa, dan Bhabinkamtibmas Sidoluhur bahwa film itu dibuat untuk keperluan kanal YouTube. Alasannya, Fanni ingin jadi YouTuber. "Bu Fanni ki arep dadi (mau jadi) YouTuber," sebut Adi.

Selain upacara itu, lanjut Adi, pihak desa kembali mendapat pemberitahuan soal rumah kontrakan Toto melangsungkan kirab manten pada Oktober 2019. Kirab tersebut sama seperti kirab yang dilangsungkan di Purworejo, Jawa Tengah. "Ini (kirab manten dilangsungkan) petang hampir malam, dan di situ alasannya kenapa kok ndadak (mesti) pakai kirab? Ternyata ada anggota atau keluarganya yang di sana ingin menggunakan angkringan itu untuk tempat pernikahan," ceritanya. (aan/tor)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads