"Dalam hati yang paling dalam, saya mohon maaf kepada penyelenggara pemilu, DKPP, Bawaslu, perlu ada pada, terutama kepada Ketua dan atas peristiwa. Tapi perlu diketahui bahwa yang terjadi adalah masalah saya pribadi, dikatakan karena sikap kelembagaan sudah jelas bahwa kita tidak terima surat DPP PDI Perjuangan karena tidak sesuai," ujar Wahyu seperti disiarkan DKPP secara langsung melalui akun Facebook resminya, Rabu (15/1/2020).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Insyaallah saya paham, bagaimana proses jadi dalam tataran proses administrasi saya paham saya terlibat dalam pengambilan keputusan. Bahwa kita secara bulat menolak atau tidak dapat menerima surat dari PDIP perjuangan itu sudah kita putuskan," kata Wahyu.
Namun, Wahyu enggan menjelaskan lebih lanjut terkait suap yang diterimanya. Dia menuturkan pihaknya telah berkomitmen dengan KPK untuk tidak menyampaikan beberapa informasi yang saat ini masih menjadi materi pemeriksaan KPK.
"Saya juga sudah berkomitmen pada KPK, memilah-milah tidak semua saya sampaikan di sini," kata Wahyu.
"Jadi mohon maaf tidak bermaksud tidak terbuka, tetapi jelas terkait dengan dugaan ketidakprofesionalan tentu saya menyerahkan kepada majelis hakim," sambungnya.
Halaman 2 dari 2
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini