Awalnya Bersinger mengira "benda" itu sebuah maneken. Namun karena merasa janggal, dia memutuskan melihat lebih dekat. Kecurigaan Bersinger benar, "benda" itu sebenarnya sesosok mayat yang terbelah dua di bagian pinggang. Dia bergegas ke rumah terdekat dan menelpon polisi.
Polisi yang datang beberapa menit kemudian mencatat kondisi perempuan yang diletakkan telentang dengan kedua tangan terangkat itu. Kondisinya bersih tanpa darah sehingga terlihat putih pucat nyaris serupa maneken. Terdapat luka iris di kedua pipinya mulai dari ujung mulut sampai telinga. Pada pergelangan kaki, tangan, dan leher terdapat bekas ikatan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Rekam jejak Bette juga terungkap dari arsip FBI. Bette tercatat pernah melamar pekerjaan sebagai kasir pertokoan di Camp Cooke, kompleks militer di California pada Januari 1943. Perempuan yang lahir pada Juli 1924 itu juga punya catatan kriminal. Polisi pernah menangkapnya karena mabuk saat usianya di bawah umur jelang akhir 1943.
Sebelum ditemukan dalam keadaan termutilasi, Bette terakhir kali terlihat bersama Robert Manley, seorang pramuniaga. Manley mengantarnya ke Biltmore Hotel, di Hollywood pada 9 Januari sore. Pada Manley, Bette menyebut akan bertemu dengan kakak perempuannya. Sejak itu, tak jelas apa yang terjadi pada Bette sampai akhirnya ditemukan sudah tak bernyawa enam hari kemudian.
Kisah kematian Bette segera jadi berita utama di sejumlah surat kabar. Namanya diganti jadi "Black Dahlia". Merujuk pada film misteri pembunuhan "The Blue Dahlia" yang dirilis sembilan bulan sebelum peristiwa tragis itu. Sebutan "Black Dahlia" bagi kisah pembunuhan Bette tersebut bertahan selama berpuluh-puluh tahun.
Para penyelidik dalam kasus "Black Dahlia" memiliki dua teori utama tentang pembunuh Bette. Teori pertama, Bette belum pernah bertemu pembunuhnya. Teori lainnya Bette mengenal baik pembunuhnya itu. Polisi tampaknya lebih yakin pada opsi terakhir melihat luka pada mayat Bette, yang merupakan tanda-tanda pembalasan pribadi.
Sementara psikiater Paul De River yang pendapatnya dikutip harian The Herald-Express menyatakan pembunuh ini ingin menguasai Bette. De River juga mengisyaratkan bahwa pembunuhnya mungkin seorang nekrofilia, orang yang menikmati semacam kepuasan seksual saat melihat seseorang mati di tangannya.
Lebih dari 50 tersangka diperiksa. Termasuk Manley orang yang terakhir terlihat bersama Bette. Manley berhasil melalui tes alat deteksi kebohongan. Kisah pembunuhan ini juga sudah diterbitkan dalam rupa buku, film. Namun sampai sekarang "Black Dahlia" belum terpecahkan. Berbagai spekulasi dan teori membuat kasus ini tetap jadi misteri.
Halaman 2 dari 2
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini