Contingency Plan RI: Buka Crisis Center hingga Siap Evakuasi WNI di Iran-Irak

Contingency Plan RI: Buka Crisis Center hingga Siap Evakuasi WNI di Iran-Irak

Marlinda Oktavia Erwanti - detikNews
Kamis, 09 Jan 2020 12:17 WIB
Foto: Menlu Retno Marsudi (Lisye Sri Rahayu/detikcom)
Jakarta - Hubungan antara Amerika Serikat (AS) dengan Iran terus memanas. Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno LP Marsudi mengatakan telah menyiapkan contingency plan untuk warga negara Indonesia (WNI) yang ada di Iran maupun Irak sebagai langkah antisipatif.

"Yang perlu kita persiapkan lebih matang adalah dampaknya terhadap WNI. Kita terus melakukan komunikasi dengan para kepala perwakilan kita di negara-negara, baik di Iran, Irak maupun kemungkinan di negara-negara yang akan terdampak kalau eskalasi terus berlanjut. Nah, contingency plan sudah selesai dengan semua backupnya sudah disiapkan," kata Retno di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (9/1/2020).



SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Retno mengatakan pemerintah juga sudah memberikan imbauan kepada WNI untuk menghubungi hotline Kemenlu jika memerlukan bantuan. Selain itu, crisis center juga sudah diaktifkan.

"Sebagai antisipasi hotline semuanya sudah ada dirilisnya Kementerian Luar Negeri. Jadi kita juga mengeluarkan imbauan kepada Warga Negara Indonesia jika sewaktu-waktu memerlukan bantuan jangan sungkan-sungkan untuk menghubungi hotline yang ada. Terus kemudian di Kementerian Luar Negeri Kita juga sudah mengaktifkan Crisis Center. Sekali lagi ini adalah sebagai langkah antisipatif," tuturnya.

Retno mengungkapkan, ada lebih dari 400 WNI yang ada di Iran. Sementara di Irak, kata dia, setidaknya ada 800 WNI yang tinggal.

"Karena kalau kita bicara mengenai Iran ada lebih dari 400 warga negara Indonesia yang di sana. Itu adalah angka resmi yang masuk di kita. Dalam artian kemungkinan banyak warga negara kita yang tidak melapor pada saat berada di sana dan sebagainya sehingga kita antisipasi jumlahnya akan lebih dari 400. Sementara yang di Irak itu sekitar 800," ungkap Retno.



Dia juga mengaku telah berkoordinasi dengan Dubes RI yang ada di Irak, Iran maupun di AS dan Kemenlu untuk mematangkan contingency plan. Selain itu, juga untuk memetakan WNI yang menetap di negara-negara tersebut.

"Untuk mematangkan kontingensi, memetakan dimana Warga Negara Indonesia berada. Bagaimana komunikasi kita dengan warga negara kita, kita intensifkan dan kita terakhir kemarin juga melakukan kesekian kalinya rapat koordinasi dengan KL karena apa? Kalau evakuasi besar-besaran memang harus dilakukan. Semoga itu tidak terjadi, seperti yang pernah kita lakukan di Yaman, maka mau tidak mau kita harus bergerak bersama dan saya sudah juga bicara dengan Pak Panglima mengenai masalah kerjasama yang mungkin akan kita lakukan dalam konteks evakuasi Warga Negara Indonesia," tuturnya.



"Jadi saya lagi mudah-mudahan eskalasi tidak semakin memburuk tetapi kita harus siap dan kita sudah siapkan semua yang terkait dengan contingency plan Warga Negara Indonesia," sambung Retno.

Retno pun memastikan pemerintah siap jika harus mengevakuasi WNI di Iran dan Irak. Namun, kata dia, hal itu tergantung dengan situasi eskalasi yang berlangsung.

"Siap, kita kita siap. Jadi semuanya sudah matang. Semuanya tentunya akan terkait dengan situasi tempat ya. Mudah-mudahan teman-teman situasi tidak akan lebih buruk dari sekarang. Kita terus melakukan komunikasi dengan semua pihak yang terkait. jadi seperti biasa kita karena kita duduk di DDK, kita terus berkomunikasi dengan semua pihak untuk mendeeskalasi," pungkas Retno.


Halaman 2 dari 2
(mae/rvk)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads