Jakarta - Irjen Nana Sujana resmi menjabat Kapolda Metro Jaya menggantikan Komjen Gatot Eddy Pramono yang diangkat sebagai Wakapolri. Mantan Kapolda Nusa Tenggara Barat itu mengaku jabatan barunya itu adalah sebuah kejutan baginya.
"Alhamdulillah saya mendapatkan amanah dan ini suatu kepercayaan dari pimpinan Polri untuk jabat sebagai Kapolda Metro Jaya, ini
surprise buat saya," kata Irjen Nana kepada wartawan di Polda Metro Jaya, Jakarta, Rabu (8/1/2020).
Nana bukan orang baru di Polda Metro Jaya. Jauh sebelum menduduki jabatan 'Metro-1', Irjen Nana pernah bertugas di Polda Metro Jaya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Terkait dengan penugasan saya di Polda Metro, mungkin ini bukan yang pertama saya pernah menjabat," katanya.
Nana pernah ditugaskan di Polda Metro Jaya sejak pangkat masih Ajun Komisaris Polisi (AKP) hingga Komisaris Polisi (Kompol). Dia juga mendapatkan pangkat Ajun Komisaris Besar Polisi (AKBP) di Polda Metro Jaya.
"Saya di Kanit terus Kasat Intel Polres Jakbar, saya pernah jabat Kapolsek Tamansari, Sespim, masuk Mabes Polri dan kembali lagi mendapatkan AKBP di Direktorat Intelkam itu udah lama 5 tahunan, '99 sampai 2004," tuturnya.
Mengenai tugasnya sebagai Kapolda Metro Jaya, Nana mengatakan akan melanjutkan program-program yang telah dicanangkan oleh Komjen Gatot Eddy.
"Insyaallah saya akan melanjutkan program-program yang sudah di rancang dan dilaksanakan oleh Bapak Wakapolri selama beliau jabat sebagai Kapolda Metro Jaya. Beliau selama ini mengedepankan upaya pencegahan, mengedepankan fungsi intelijen, Binmas dalam mengantisipasi dan mendeteksi setiap permasalahan yang ada. Ini akan terus kami lanjutkan," jelas Nana.
Nana sempat memuji kinerja Komjen Gatot saat menjabat Kapolda Metro Jaya. Gatot dinilai berhasil mengatasi permasalahan pada saat Pilpres.
"Kita sangat apresiasi, saat itu saya Kapolda di NTB bagaimana perkembangan situasi saat Pilpres dengan beliau dan anggota di sini mampu selesai semuanya," kata Nana.
"Polda-polda lain mengapresiasi permasalahan itu yang cukup pelik mampu diselesaikan. Ini teknis di lapangan dan cara bertindak beliau ini kita pelajari," sambung Nana.
Dalam kesempatan yang sama, Komjen Gatot menyampaikan terima kasih kepada wartawan. Gatot mengapresiasi kritikan membangun dari wartawan.
"Walaupun ada kritik, tapi itu positif untuk bangun kita semua dan juga saya kira itu hal yang wajar itu," kata Gatot.
Menurutnya, media adalah pilar keempat demokrasi. Kritikan wartawan dinilainya sebagai alat kontrol.
"Bahwa media itu adalah pilar keempat dari demokrasi yang dapat mengontrol kebijakan dari siapa saja, termasuk Polri. Itu pun langkah-langkah Polri yang dianggap kurang profesional itu masukan," tutur Gatot.
Ia pun mengingatkan wartawan untuk tidak mudah termakan informasi hoax. Ia meminta wartawan untuk mengecek kebenaran informasi yang tersebar di medsos sebelum mewartakannya.
"
Temen-temen media ini kalau ada berita
hoax, temen-temen ini nggak klarifikasi, jadi ikut sebar
hoax," katanya.
Di tahun 2020, sejumlah daerah di wilayah hukum Polda Metro Jaya akan menggelar Pilkada. Gatot mengimbau media ikut menyejukkan suhu politik.
"Tahun 2020 ini ada wilayah kita gelar Pilkada, (seperti) Tangsel dan Depok.
Temen-temen juga bisa bantu sejukan situasi. Kan nanti ada Satgas Nusantara yang sebentar lagi pimpinannya diambil alih oleh Pak Fadil Imron, dia sudah paham betul langkah apa yang dilakukan di Satgas," tandas Gatot.
Tonton juga Gantikan Gatot Eddy, Irjen Nana Sudjana Jadi Kapolda Metro :
[Gambas:Video 20detik]
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini