"Ada sekitar 52 RS Bhayangkara di seluruh Indonesia. Yang sudah mendirikan rumah sakit lapangan itu RS Bhayangkara Tingkat III Wahyu Tutuko Bojonegoro. Saya imbau (RS Bhayangkara se-Indonesia) untuk mendirikan rumah sakit lapangan sederhana sebagaimana yang sudah dibuat Bojonegoro," kata Kapusdokkes Polri Brigjen Musyafak kepada wartawan, Selasa (7/1/2020).
"Kalau ada kejadian bencana banjir, RS Bhayangkara yang ada di tiap-tiap provinsi, tiap polda bisa mendirikan sehingga bisa membantu masyarakat, korban bencana dengan lebih cepat," imbuh dia.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Rumah sakit lapangan siaga bencana, jelas Musyafak, dilengkapi peralatan medis sebagaimana di rumah sakit pada umumnya. Tenda tersebut didesain agar pasien dapat menjalani rawat inap.
"Juga kita siagakan dokter anestesi, dokter bedah, dokter penyakit dalam. Harus ada dokter ahlinya di samping dokter umum dan perawat," ucap Musyafak.
![]() |
Musyafak mengatakan rumah sakit lapangan dapat didirikan di area yang dekat dengan lokasi bencana dan pengungsian. Dia menambahkan, dalam situasi bencana beberapa penyakit yang kerap dialami korban atau pengungsi adalah gatal-gatal, leptospirosis, dan masalah pencernaan.
"Gatal-gatal tentu karena terkena genangan air yang tentu saja itu kotor, lalu menularnya penyakit yang disebabkan urine tikus serta kurangnya asupan makanan bergizi, makanan bersih yang bisa mengganggu pencernaan. Ini yang harus diwaspadai," jelas Musyafak.
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini