Sebelumnya, hanya orang Koptik saja yang mendapat jatah libur pada hari Natal, sementara orang Mesir lainnya masuk kerja seperti hari-hari biasa. Berbeda dengan mayoritas umat Kristen di dunia, orang Koptik merayakan Natal menurut almanak kalender Julian, artinya Natal jatuh pada 7 Januari.
Penetapan itu membuat Natal jadi hari libur nasional ke-18 di Mesir. Voice of America (VOA) menyebut putusan Presiden Mubarak itu disambut reaksi beragam. Seorang pelajar beragama Muslim bernama Ashraf Galal mengatakan akan mengunjungi teman-teman Kristennya untuk mengucapkan selamat Natal.
Sementara ada juga sejumlah kelompok yang menyebut bahwa Amerika Serikat punya peran dalam penetapan itu. AS disebut telah memaksa Presiden Mubarak untuk mengeluarkan dekrit hari raya Natal sebagai hari libur nasional di Mesir.
Pejabat senior gereja Koptik Ortodoks, Uskup Marcos mengatakan keputusan Presiden Mubarak itu menunjukkan bahwa semua warga Mesir diperlakukan sama karena festival keagamaan mereka layak mendapat pengakuan nasional.