Taman Nasional Gunung Halimun Salak (TNGHS) Seksi Pengelolaan Taman Nasional (SPTN) Wilayah 1 Lebak memetakan 33 titik longsor yang mengakibatkan banjir bandang. Angka tersebut belum termasuk titik wilayah penambangan emas tanpa izin atau ilegal.
Kepala Seksi Pengelolaan Taman Nasional (SPTN )TNGHS Lebak, Siswoyo mengatakan, 33 titik longsor ini direkam berdasarkan pantauan kamera udara dari tim taman nasional. Pemetaan dilakukan dari tanggal 1 Januari sampai Senin (7/1).
Longsor dan banjir berdasarkan dari hasil kajian TNGHS menurutnya disebabkan oleh intensitas hujan yang deras juga mengakibatkan hulu sungai di Blok Cibuluh meluap. Sungai merupakan hulu sungai Ciberang yang berada di Kecamatan Sukajaya Bogor.
Ditambah ada pertemuan 4 sungai yaitu Ciear, Sikutawungu, Ciladaeun dan Cihinis yang bermuara di Lebak Gedong dengan panjang 17 kilometer.
"Ada 33 titik longsor yang menutupi sepanjang sungai Ciberang dan 4 sungai lain sehingga menumpuk dan membawa material tanah, batang pohon, material bangunan, jembatan yang terbawa longsor mulai dari hulu sungai Blok Cibuluh di TNGHS," kata Siswowo saat ditemui detikcom di kantor TNGHS SPTN Wilayah 1 Lebak di Cipanas, Lebak, Banten, Selasa (7/1/2020).
![]() |
Material ini terbawa sampai hilir di Kecamatan Sajira dengan panjang sungai hampir 39 kilometer.
Menurutnya, jumlah angka 33 titik longsor yang dipetakan TNGHS belum termasuk ke lokasi di mana penambangan emas ilegal berada.
Tim sementara belum bisa menembus dan merekam ke lokasi tersebut karena akses yang sulit dijangkau.
![]() |
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT