"Ini sebelumnya nggak pernah terjadi, paling hebat mungkin sekitar 20-25 titik, ini 80 titik," ujar Pradi dalam sambutan apel pagi di Balai Kota Depok, Senin (6/1/2020).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Posko-posko ini selain posko pantau di daerah aliran sungai, itu ada beberapa titik yang diperkirakan beberapa titik wilayah yang memang menjadi titik-titik banjir. Kemudian juga posko-posko dapur umum, nah ini juga disiapkan masyarakat, kita support mereka. Kemudian juga tentunya kesehatan dari puskesmas terkait ini, kami siagakan sampai 24 jam," ujarnya.
Dia juga meminta jajarannya tetap berkoordinasi dengan pihak lain terkait banjir. Pradi menegaskan koordinasi penting untuk mempercepat bantuan jika banjir susulan terjadi.
"Jangan lupa terus membangun komunikasi terkait dengan info-info kondisi di lapangan dengan masyarakat, dengan organisasi menjadi mitra kita, entah itu LPM, RT, RW atau mungkin organisasi tanggap darurat, seperti Tagana, tetap bangun komunikasi supaya kita atau kami cepat memberikan bantuan kepada masyarakat," ucapnya.
Pradi mengatakan sekolah-sekolah yang sempat terendam banjir telah dibersihkan. Dia mengklaim kegiatan belajar-mengajar kembali berjalan normal pada hari pertama masuk sekolah ini.
"Sudah normal kembali, sudah dibersihkan semua," ujar Pradi.
Pihaknya juga masih menghitung kerugian yang diakibatkan banjir. Dia memperkirakan kerugian akibat banjir cukup besar.
"Masih dikalkulasi tuh kerugian sampai sekarang, yang pasti cukup besar," ucapnya.
Jajaran ASN Kota Depok juga menggalang bantuan bagi korban banjir di Kota Depok. Sumbangan berjumlah Rp 46.213.000 itu diserahkan kepada Tagana serta Dinsos Kota Depok untuk dimanfaatkan guna membantu korban banjir.
Tonton juga Temui Korban Banjir, La Nyalla Berikan Bantuan :
Halaman 2 dari 2
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini