"Gempa yang terjadi merupakan jenis gempa menengah akibat aktivitas subduksi Lempeng Indo-Australia ke bawah Lempeng Eurasia," kata Kepala Bidang Mitigasi Gempabumi dan Tsunami BMKG Daryono dalam keterangannya, Minggu (5/1/2020).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Gempa dirasakan dalam skala II MMI di Sawahan, Nganjuk; Tempursari, Lumajang; Ponorogo; dan Trenggalek. Guncangan juga dirasakan di Karangkates, Malang; Tulungagung; dan Blitar dalam skala III MMI. Beberapa warga sempat berlarian ke luar rumah karena terkejut akibat guncangan gempa yang terjadi dengan tiba-tiba.
"Hasil monitoring BMKG belum terjadi gempa susulan. Masyarakat diimbau agar tetap tenang," katanya.
Baca juga: Gempa M 5,2 Terjadi di Nias Selatan |
Selain di Malang, gempa M 5,2 terjadi di Nias Selatan. Daryono menjelaskan gempa tepatnya terjadi di Samudra Indonesia sebelah barat Sumatera.
Gempa dengan episenter pada koordinat 2,21 LS dan 95,68 BT ini memiliki kedalaman dangkal 10 km, tepatnya di laut pada jarak 389 km barat daya Nias Selatan.
"Gempa ini dipicu sesar aktif di zona Wharton Basin di Samudra Hindia. Karena jaraknya yang jauh dari daratan Pulau Sumatera, maka gempa ini tidak dirasakan guncangannya," jelas Daryono.
BMKG: Kalau Ada Peringatan Dini Disertai Hujan Lebat Harus Siaga!:
(mae/imk)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini