"Intinya kan begini, ini hujan deras dan kemarau panjang, hutan gundul, ini banyak faktor," kata Wakil Bupati Lebak Ade Sumardi kepada warawan di Lebak Gedong, Lebak, Banten, Sabtu (4/1/2020).
Hutan gundul ini, menurut Ade, bukan hanya ada di TNGHS yang masuk kawasan kabupaten, tapi juga terdapat di hutan rakyat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ada hutan rakyat, harus dilihat secara utuh," ujarnya.
Ia mengakui Pemkab Lebak tidak memiliki pemetaan, khususnya lokasi penambangan emas liar. Pemkab masih mencari informasi utuh apa penyebab longsor yang mengakibatkan banjir bandang di 6 kecamatan.
"Kita harus melihat apa penyebab sesungguhnya, informasi dari bawah, kita lihat dulu," paparnya.
Kepala BNPB Doni Monardo sebelumnya mengatakan salah satu penambangan liar jadi salah sau faktor bencana. Akibatnya, ribuan rumah di pesisir Sungai Ciberang mengalami kerusakan.
"Laporan dari kepolisian Banten, penyebab utama selain hujan lebat di hulu adalah sejumlah tambang yang pecah," kata Doni.
Tambang yang ditinggalkan warga lanjutnya ambrol dan mengakibatkan longsor. Membawa luapan lumur dan menyapu sepanjang aluran Sungai Ciberang. Dampak yang ditimbulkan cukup masif merusak permukiman yang ada di pinggir sungai.
"Inilah yang menyapu sepanjang daerah Sungai Ciberang dan menimbulkan kerugian cukup masif, tidak kurang 1.000-an rumah yang statusnya rusak berat, sebagian besar hanyut," ujarnya.
Simak Video "7 Jembatan di Lebak Putus Diterjang Luapan Sungai Ciberang"
(bri/fdn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini