Pemprov Klaim Tak Ada Masalah Peringatan Dini Banjir di Jakarta

Pemprov Klaim Tak Ada Masalah Peringatan Dini Banjir di Jakarta

Isal Mawardi - detikNews
Sabtu, 04 Jan 2020 13:09 WIB
Foto: Dok. detikcom
Jakarta - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mengatakan tak ada masalah terkait peringatan dini terhadap potensi banjir di wilayahnya. Menurut Pemprov DKI, peringatan dini biasa diberikan sekitar 9 jam jika tinggi air di Bendungan Katulampa Bogor sudah mencapai titik tertentu.

"Terkait dengan kondisi banjir yang terjadi di tahun baru, itu early warning kita tidak termasuk dalam kategori telat. Karena hujannya lokal. Kalau early warning kami, yang 9 sampai 12 jam itu adalah Katulampa. Kalau Katulampa naik, sampai 300 atau siaga 1 itu kami bisa prediksi," ujar Sekretaris Dinas Sumber Daya Air Pemprov DKI Dudi Gardesi Asikin di Sasana Krida Karang Taruna Bidara Cina, Jalan Baiduri Bulan, Bidara Cina, Jakarta Timur, Sabtu (4/1/2020).

Namun Dudi mengatakan hujan deras seperti yang terjadi pada 31 Desember 2019 hingga 1 Januari 2020 merupakan pengalaman pertama bagi Pemprov DKI. Dudi mengatakan hujan saat itu masuk kategori lokal karena berada di Jakarta namun sangat deras.

"Bila hujannya lebat dan lokal seperti itu, ini agaknya pengalaman pertama baru di DKI," katanya.

Dia mengatakan Jakarta saluran air di Jakarta masih penuh karena diguyur hujan deras sebelumnya. Dia menyebut banyaknya daerah yang terendam banjir di awal tahun baru 2020 karena hujan deras dengan durasi lama.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Jadi kondisi saluran kita masih penuh, belum sempat kita kosongkan karena banyak daerah yang tergenang sehingga waktu hujan lebat dan durasinya lama dimulai kalau nggak salah selesai rapat jam 4-5 sore, sampai saya salat Subuh itu masih belum berhenti. Jadi di lokal cukup besar sehingga sewaktu datang di siaga I dan siaga II di pintu air Manggarai, dan Karet baru di situ kita lihat Depok naik. Yang datangnya (ke Jakarta) di sore hari," tuturnya Dudi.


Simak Video "H+4 Pascabanjir, Pintu Air Manggarai Siaga IV"



Peringatan dini, menurut dia, telah diteruskan ke petugas BPBD DKI lewat SMS dan aplikasi perpesanan. Dia menyebut Pemprov DKI Jakarta tidak gagap bencana.

"Nggak gagap bencana. Ini memang luar biasa kejadiannya. Saya bukan expert mengenai periode hujan yang datang saat ini. Tapi menurut staf saya yang menghitung curah hujan memang ekstrem sehingga kalau dihitung secara keseluruhan kalau rata-rata se-Jakarta 270 mm. Itu di Jakarta aja belum di Depok-nya, belum di Bekasinya," sebut Dudi.

Kabid Diseminasi Informasi Iklim dan Kualitas Udara BMKG, Hary Tirto, mengatakan peringatan dini dari BMKG juga telah disampaikan ke masyarakat sejak tanggal 27 Desember. Bahkan sejak itu, BMKG rutin mengeluarkan peringatan tiap hari.


"Tiga jam sebelumnya, kami akan keluarkan peringatan dini melalui WhatsApp group, broadcast, dan SMS. Seluruh stakeholder. Ini yang perlu diketahui masyarakat. Kata kuncinya, kalau BMKG sudah keluarkan peringatan dini yang 3 jam-an itu lebih dari 4 kali, dan hujan lebih dari 3 bahkan 5 jam, intensitas sedang-lebat bahkan sangat lebat tadi, maka kewaspadaan ditingkatkan jadi kesiagaan," tutur Hary.

"BMKG mempunyai informasi yang sedemikian bagusnya, tapi tidak termanfaatkan dengan baik," pungkasnya.
Halaman 2 dari 2
(isa/haf)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads