"Kalau nggak ada air bersih kan kita juga susah. Ini sudah kotor semua barang-barang. Baju mau dicuci pakai apa?" kata Tini yang tinggal di RT 02 RW 11, Rawa Buaya, Cengkareng, Jakarta Barat, Sabtu (4/1/2020).
Tini mengatakan listrik baru menyala pagi tadi. Sementara air PAM belum mengalir.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Warga lainnya, Aan, juga mengeluhkan minimnya bantuan untuk korban banjir. Menurutnya, belum ada bantuan makanan dan minum bagi warga terutama untuk bayi.
"Nggak ada bantuan. Air segelas aja nggak ada, apalagi buat bayi," tuturnya.
Aan yang memiliki bayi berusia 4 bulan mengakui kesulitan untuk mendapatkan susu anaknya. Dia mengaku harus berenang saat banjir demi menari susu anak.
"Berenang saya buat nyari susu anak. Itu juga susah yang jual. Perahu karet ada, tapi harus bayar Rp 20 ribu. Kalau nunggu dari Tim SAR gitu lama," ucap dia. (abw/haf)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini