"Ya, kecewa," kata Syarif saat ditemui di rumahnya, Bojongkulur, Gunung Putri, Kabupaten Bogor, Jum'at (3/1/2020).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Yang penting itu tim nya, tim evakuasi ke lapangan itu ada. Cepat tanggap," ujar Syarif.
Tonton juga Luapan Emosi Korban Banjir Bogor ke Gubernur Ridwan Kamil :
Syarif menilai tim evakuasi masih lambat dalam penanganan. Dia khawatir akan keselamatan balita hingga lansia karena lambatnya proses evakuasi.
"Kan dibilang, banjir itu jam sembilan, tim evakuasi datang jam sepuluh malam, itu pun terbatas. Makan aja enggak. bayangin tu yang manula, lagi sakit, anak anak, balita," tegas Syarif.
Ia pun berpesan agar ke depannya Pemprov Jabar di bawah kepemimpinan Ridwan Kamil bisa fokus pencegahan banjir. Ia ingin tanggul-tanggul penahan banjir dibangun secara berkesinambungan.
"Inginnya buat tanggul lah, yang jebol-jebol diperhatiin, yang udah nggak layak, yang udah keropos itu dibenerin biar lebih kokoh. Kalau itu sudah bagus, pastinya banjir itu nggak bakalan parah," ucap Syarif.
"Perhatiin aliran sungai, tanggul tanggul di sini. Boleh setahun (panjang tanggul yang dibangun) dua kilometer, yang penting ada actionnya kan. Selama lima tahun bisa sepuluh kilo. Masih oke lah," imbuhnya.
Halaman 2 dari 2
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini