"Realisasi anggaran Rp 15,665 triliun itu dari target sebesar Rp 17,328 triliun atau sisa sebesar Rp 1,663 triliun atau sebesar 9,6 persen," kata Juru Bicara Pemerintah Aceh, Wiratmadinata dalam keterangan kepada wartawan, Kamis (2/1/2020).
Menurut Wira, APBA 2019 adalah yang terbesar dalam sejarah Aceh selama sepuluh tahun terakhir, bahkan dibandingkan dengan APBA 2020 yang hanya Rp 17,279 triliun. Capaian realisasi anggaran tahun lalu, sebut Wira lebih tinggi dibandingkan 2018 sebesar 81,8 persen atau Rp, 12,338 triliun dari target Rp. 15,084 triliun.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Wira menyebut, Plt Gubernur Aceh Nova Iriansyah mengakui beberapa kegiatan tidak terlaksana seperti pembangunan rumah duafa Baitul Mal yang tidak cukup waktu. Pembangunan rumah duafa bakal dilaksanakan tahun ini, namun terlebih dulu akan dilakukan perubahan qanun tentang Baitul Mal.
"Kalau kita paksakan juga di tahun 2019 gagal maka kita tidak bisa lagi membangun di tahun berikutnya," ungkap Wira.
Menurut Wira, hal positif dari 2020 yaitu Aceh mendapat dana insentif daerah sebanyak 10 miliar untuk pertama kalinya. "Ini awal yang baik bagi Aceh," sebutnya.
Selain itu, Pemerintah Aceh juga bertekad akan mempercepat spending APBA 2020 l, salah satu cara mempercepat lelang. Hingga hari ini, dari 1.696 paket dan sudah tayang 198 paket dari 14 SKPA.
Baca juga: Seputar Tsunami Aceh 15 Tahun Silam |
"Di Rapim tadi, ditekankan agar tahun 2020, Ka SKPA berkerja berdasarkan komitmen yang sudah disepakati," kata Wira.
Halaman 2 dari 2
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini