"Operasi pencarian korban sudah resmi ditutup hari ini. Tetap dengan jumlah 48 orang dan 35 meninggal dunia," terang Kapolres Pagar Alam, AKBP Dolly Gumara saat dikonfirmasi, Senin (30/12/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Untuk penyebab karena kecepatan tinggi, ini juga bisa jadi karena rem blong. Masih kita dalami bersama tim laboratorium di Polda Sumsel," kata Dolly.
Dia menuturkan, sebelum bus terjun ke jurang di Sungai Lematang, tercatat sudah 2 kali terjadi tabrakan. Penyebabnya juga tidak lain karena sopir ugal-ugalan dan sempat menabrak pengendara dari arah berlawanan.
"Sempat dua kali kecelakaan,di Kapahiang dan Pendopo. Menurut saksi-saksi si sopir ini agak ugal-ugalan juga. Bahkan ditegur juga sama penumpang sebelum kejadian," katanya.
Untuk pemeriksaan lebih lanjut, kini ada beberapa bagian Bus Sriwijaya yang dibawa ke laboratorium. Hal ini untuk memastikan lebih detail terkait kecelakaan pada Senin (23/12) pukul 23.00 WIB tersebut.
"Perkara ini masih ditangani sama Polres dan Direktorat Lalu Lintas Polda Sumsel. Untuk di lokasi hanya tinggal bangkai bus saja, itu tergantung pihak buat apakah dia mau ambil atau tidak," tutupnya.
Tonton juga Hasil Investigasi Bus Masuk Jurang, Menhub Tunggu KNKT :
(ras/idn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini