Merdeka Belajar ini merupakan program yang sedang digenjot oleh Kemendikbud, Nadiem Makarim.
"Jadi, tujuan kita ya membangun manusia-manusia yang arif. Akan kita bangun itu anak-anak yang arif. Orang arif itu, dia pasti cerdas dan pintar," kata Akhyar saat membuka sarasehan Medan Merdeka Belajar, Sabtu (28/12/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Akhyar menjelaskan fondasi kehidupan itu harus kokoh.
"Kita harus membangun fondasi dengan serius. Salah meletakkan fondasi ya runtuh," sebut Akhyar.
Dalam beberapa referensi, Akhyar menyebutkan manusia itu memang harus pintar. Manusia pintar itu, kata Akhyar, adalah mereka yang hanya mengandalkan logika.
Namun di atas manusia pintar itu ada lagi manusia cerdas. Kata Akhyar, manusia cerdas pasti pintar.
"Kemudian, di atas pintar dan cerdas ada lagi yaitu ilmu kearifan. Orang arif dia pasti cerdas dan pintar. Itulah namanya motivator," ujar Akhyar.
Akhyar mengatakan saat ini banyak orang yang pintar namun saling menggurui. Mereka berdebat tapi tak ada manfaatnya.
"Kita kan mau ada manfaatnya. Nah, jangan salah meletakkan pondasinya. Jangan sekedar pintar, tapi harus arif," ujar Akhyar.
Menurut Akhyar, Medan adalah aglomerasi, tempat berkumpul segala manusia. Segala kultur budaya dan beragam profesi ada di Medan.
"Ini yang harus kita manfaatkan, untuk membangun peradaban yang lebih baik lagi," ujar Akhyar.
Akhyar menjelaskan makna merdeka bukan berarti bebas lepas atau suka-suka. Kemerdekaan seseorang dibatasi dengan kemerdekaan orang lain.
"Kita harus ada tata-krama, sopan santun. Sehebat apapun kalau nggak ada etika ya nggak bagus. Merdeka itu bagaimana cara kita mengeksplor imajinatif anak-anak. Ini yang harus kita eksploitasi secara maksimal sementara belajar itu banyak metodenya. Semangat anak-anak tentang keilmuan yang dimilikinya harus terus ditingkatkan. Biar tidak mudah menyerah," ujarnya.
Halaman 2 dari 2
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini