Ketua Serikan Buruh Migran Indonesia (SBMI) Banten Maftuh Hafi saat dimintai konfirmasi menceritakan kesepuluh orang ini sebelumnya telantar tiga hari dan kebingungan. Salah satu TKI asal Banten kemudian menginformasikan kepada keluarga di Lontar, Tirtayasa, Kabupaten Serang. Keluarga kemudian menelpon pihak SBMI di Serang pada Rabu (25/12).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dua orang merupakan warga Serang atas nama Eliyaah dan Safitri. Sisanya ada yang dari Cianjur, Garut, Sukabumi, Bekasi, Cikande, dan Tangerang bernama Milah, Hani Samaniyah, Neneng Sarah, Dais, Wulan, Hany, Ai Lilis, dan Nasiah.
Mereka, lanjutnya, sudah bekerja di Dubai dengan waktu 2-5 bulan. Oleh agensi yang memberangkatkan, mereka akan dikirim untuk bekerja di Suriah.
"Akhirnya mereka bertahan di bandara karena mereka tahu itu negara konflik. Sepuluh orang di sana tidak mau diberangkatkan, lalu melapor ke polisi bandara. Si agen kabur," ujarnya.
Komunikasi terakhir dengan para TKI ini, katanya, dilakukan tadi pagi sekitar pukul 07.00 WIB. Mereka masih tertahan di bandara karena visa yang dimiliki habis masa berlakunya. Pihaknya sudah melaporkan hal ini ke KJRI Dubai untuk segera mendatangi TKI yang telantar di bandara. Pihak kedutaan, menurutnya, sudah bertemu dengan para TKI yang telantar.
"Sekarang sudah ditemui KJRI, sudah ditemui semalam, tapi visa habis, dan masih tertahan," ujarnya.
Halaman 2 dari 2
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini