Menyejukkan, Potret Toleransi Umat Beragama di Kampung Sawah Bekasi

Menyejukkan, Potret Toleransi Umat Beragama di Kampung Sawah Bekasi

Isal Mawardi - detikNews
Kamis, 26 Des 2019 18:46 WIB
Potret toleransi di Kampung Sawah, Bekasi (Isal/detikcom)
Bekasi - Kampung Sawah di Bekasi, Jawa Barat, dikenal sebagai kampung yang memiliki tingkat toleransi yang tinggi. Pasalnya, kampung itu dihuni oleh masyarakat plural yang berbeda agama: Islam, Katolik, dan Protestan.

Bahkan tiga tempat ibadah berdiri berdekatan. Jarak antara Gereja Katolik Servatius, Gereja Kristen Pasundan, dan Masjid Agung Al-Jauhar Fisabilillah tak lebih dari 100 meter.

Pada perayaan Hari Natal, Rabu (25/12) kemarin, umat Islam di Kampung Sawah turut berpartisipasi. Mereka menyambut kedatangan jemaat yang hendak beribadah di Gereja Katolik Santo Servatius.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Menyejukan, Potret Toleransi Umat Beragama di Kampung Sawah BekasiPotret toleransi di Kampung Sawah, Bekasi (Isal/detikcom)


Selain itu, warga muslim turut membantu mengatur lalu lintas kendaraan yang melewati Jalan Raya Kampung Sawah. Mereka juga mengatur parkir jemaat yang akan ke gereja.

"Ya kita bantu ketertiban lalu lintas ya, namanya kan di pinggir jalan ya. Terus ruang parkir yang tidak cukup di gereja, (kendaraan) bisa di halaman-halaman parkiran masjid," ujar Ketua Yayasan Pendidikan Fisabilillah sekaligus tokoh muslim di Kampung Sawah, KH Rachmadin Afif, kepada detikcom, Kamis (26/12/2019).

Afif mengatakan hampir setiap perayaan Natal, warga muslim turut membantu mengatur lalu lintas. Hal itu sebagai bentuk toleransi umat beragama. Karena semangat toleransinya, komentar bernada positif hingga negatif sempat ditujukan kepada masyarakat Kampung Sawah



Menyejukan, Potret Toleransi Umat Beragama di Kampung Sawah BekasiJarak masjid dengan gereja di Kampung Sawah, Bekasi, berdekatan (Isal/detikcom)





"Kalau manusianya ekstrem yang radikal, ya mungkin ya, atau mungkin daya tangkap pikirnya yang memang sempit, bisa saja sih 'apa-apaan pakai akur begitu'. Kalau ajaran Islam gitu kan, ya. Kita diperintahkannya berbuat baik (sesama manusia)," kata Afif.

"Ini kan toleransi umat beragama. Jadi sesama manusianya ya kita bantu," lanjutnya.

Tokoh masyarakat dari Betawi Katolik di Kampung Sawah, Jacob Napiun, mengatakan toleransi beragama di Kampung Sawah tidak hanya terjadi saat perayaan hari raya, namun sudah menjadi kebiasaan sehari-hari. Meski begitu, ia sangat bersyukur umat Islam di Kampung Sawah turut berpartisipasi dalam kekhidmatan Natal 2019.

"Sesuatu yang sangat mengharukan bagi saya. Itu betul-betul membantu kami, memberikan sesuatu yang murni dari hati. Saya merayakan (Natal) juga (secara) tenang," ujar Jacob.

Selain pada perayaan Natal, bentuk toleransi lainnya berupa saling memberikan makanan di antara warga jika mendapatkan rezeki berlimpah. Ataupun ketika salah satu warga sedang berduka, maka masyarakat Kampung Sawah bersilaturahmi dan membantu secara materi seikhlasnya tanpa memandang suku, ras, dan agama.

"Saya berharap, kalau memang Kampung Sawah dianggap menjadi ikon, bisa menjadi contoh di tempat-tempat lain, ya silakan. Mudah-mudahan itu memang bisa menjadi contoh, ya. Harapan saya sih bahwa kita semua dengan menghargai satu sama lain, menghargai perbedaan, kita bersahabat satu sama lain bisa menjadi saudara satu sama lain. Saya pikir berangkat dari momen ini mungkin harapan saya itu," ujarnya.

Menyejukan, Potret Toleransi Umat Beragama di Kampung Sawah BekasiUmat Islam dan kristiani hidup berdampingan dan saling membantu di Kampung Sawah. (Isal/detikcom)




Halaman 2 dari 2
(isa/mea)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads