Antusiasme Mahasiswa UIN Makassar Amati Gerhana Matahari Cincin Via Aplikasi

Antusiasme Mahasiswa UIN Makassar Amati Gerhana Matahari Cincin Via Aplikasi

Hermawan Mappiwali - detikNews
Kamis, 26 Des 2019 15:37 WIB
Gerhana matahari cincin. (Hermawan Mappiwali/detikcom)
Makassar - Mahasiswa Jurusan Ilmu Falaq UIN Alauddin, Makassar, turut mengamati gerhana matahari cincin sore ini. Pengamatan berlangsung di pelataran Masjid Agung Syekh Yusuf, Gowa, Sulawesi Selatan.

Menariknya, pengamatan mahasiswa tak hanya menggunakan alat bantu teleskop atau kacamata gerhana sebagaimana kerap digunakan banyak orang. Mereka juga menggunakan aplikasi khusus pemantau benda-benda langit lainnya, yakni aplikasi Star Walk.

"Di aplikasi Star Walk itu sebenarnya kita bisa melihat posisi matahari walaupun di dalam ruangan sekalipun," kata Ketua Jurusan Ilmu Falaq, Fatmawati, kepada detikcom di lokasi, Kamis (26/12/2019).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT



Menurut Fatmawati, aplikasi ini memang memudahkan mahasiswa mengamati gerhana yang sedang terjadi tanpa harus khawatir terhadap risiko kerusakan mata.

"Jadi sebenarnya biar malam hari kita bisa tahu posisi matahari ada di mana," kata dia.

Gerhana matahari cincin di Makassar via aplikasi.Gerhana matahari cincin di Makassar via aplikasi. (Hermawan Mappiwali/detikcom)


Saat dicoba detikcom, aplikasi yang digunakan para mahasiswa tersebut dapat memperlihatkan posisi matahari yang sedang gerhana. Tampak sebuah garis putus-putus lurus yang menjadi petunjuk posisi matahari. Di sekitar garis putus-putus tersebut, juga terlihat sejumlah benda langit lainnya yang ada di sekitar matahari.



Fatmawati juga menjelaskan pihaknya sengaja turun mengamati gerhana karena peristiwa ini merupakan bagian dari disiplin ilmu falak. Sayang jika dilewatkan begitu saja.

"Jadi penting kami sampaikan, sebenarnya disiplin ilmu kami memang salah satunya mengamati benda langit yang ada kaitannya dengan ibadah. Termasuk matahari kan membantu mengetahui arah kiblat," ujar Fatmawati.



Sementara itu, salah satu mahasiswa, Indah Amaliah (20), mengatakan pengamatan ini juga bagian dari edukasi untuk masyarakat sekitar.

"Edukasinya bahwa tidak aman mengamati secara langsung. Meskipun imbauan ini sudah sering disampaikan, masih banyak juga warga yang nekat menyaksikan secara langsung. Makanya tadi kita pinjamkan kacamata gerhana," kata Indah.

"Termasuk kalau masyarakat kan peristiwa semacam ini mereka lebih pada mitos. Katanya 'matahari dimakan naga' atau yang populer di masyarakat sini, 'ibu hamil dilarang keluar rumah kalau gerhana'. Padahal, yang terjadi sebenarnya, pada saat gerhana, bumi, bulan, dan matahari berada di lintasan yang sama," katanya.



Pantauan detikcom, pukul 15.00 Wita, para mahasiswa tidak hanya mengamati gerhana matahari. Mereka juga melakukan salat gerhana secara berjemaah.
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads