Palembang - Bus PO Sriwijaya rute Bengkulu-Palembang masuk jurang di Pagar Alam, Sumatera Selatan dan menewaskan 32 orang. Di bus tersebut terdapat 54 orang penumpang namun hanya 27 yang membeli tiket. Kok bisa?
Tim SAR gabungan sejauh ini berpegang pada data Polda Sumsel yang menyatakan terdapat 54 penumpang dalam bus Sriwijaya saat terjadi kecelakaan. Kepala Kantor Basarnas Palembang Berty DY Kowaas, menjelaskan, hanya 27 penumpang naik dari loket resmi di Bengkulu dan sisanya naik dari pinggir jalan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jika mengacu data Polda Sumsel (54 orang) dengan data terbaru. Semua korban yang sudah dievakuasi dibawa ke RSUD Basemah Pagar Alam untuk diidentifikasi tim Bidokkes Polda Sumsel," kata Kepala Kantor Basarnas Palembang Berty DY Kowaas, Rabu (25/12/2019).
Dia mengatakan pihaknya sampai pencarian hari kedua masih menunggu laporan-laporan masyarakat yang merasa anggota keluarganya ikut dalam perjalanan bus tersebut. Menurutnya, ketidakpastian dari manifes ini menyulitkan pencarian korban.
Foto: Istimewa/Dok Polres Pagar Alam |
"Untuk itu, pencarian akan kami lakukan sampai semua korban sudah ditemukan," ujar Berty.
Dari 32 korban tewas itu, 16 orang ialah laki-laki dan perempuan 12 orang, sedangkan 4 jasad lainnya belum teridentifikasi. Selain itu, ada 13 penumpang yang selamat dari kecelakaan maut.
Sementara itu, Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi akan memberikan sanksi tegas ke PO Bus Sriwijaya jika terbukti penyebab utama kecelakaan tidak melakukan ramp check (uji kelaikan) sebelum beroperasi. Budi menegaskan akan menindak sesuai aturan.
"(Sanksi PO) Tergantung dari case-nya apa, kalau umpanya casenya memang mobil itu tidak di ramp check, tentu ada satu law enforcement (penegakan hukum) yang tegas itu, mereka harus sesuai aturan," kata Budi di Rumah Dinas Menko Luhut di Jalan Widya Chandra V.
Dia mengatakan pihaknya sudah mengerahkan Dirjen Perhubungan Darat dan juga KNKT. Budi memastikan KNKT dan jajarannya akan memastikan penyebab kecelakaan itu terjadi.
"Kami sudah melakukan upaya intensif dengan menugaskan beberapa pihak dari dirjen darat terutama dari KNKT. KNKT gunanya apa, KNKT kita akan mencari penyebab kecelakaan apa, tentu upaya mencari penyebab ini dalam rangka kita menjaga keselamatan," ungkap Budi.
Bus Sriwijaya rute Bengkulu-Palembang menabrak beton dan terjun ke sungai di Liku Lematang, Kota Pagar Alam, Sumatera Selatan. Insiden itu terjadi pada Senin (23/12) malam sekitar pukul 23.15 WIB.
Dugaan sementara polisi, kecelakaan itu terjadi akibat rem bus yang tidak berfungsi dengan baik.
"Sementara waktu informasi dari anggota di lapangan (penyebab kecelakaan) adalah remnya blong kendaraan tersebut." kata Kabid Humas Polda Sumatera Selatan, Kombes Supriadi kepada detikcom, Selasa (24/12).
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini