Kisah Nenek Sining yang Tinggal Sendirian di Rumah Reyot Serpong

Kisah Nenek Sining yang Tinggal Sendirian di Rumah Reyot Serpong

Sachril Agustin Berutu - detikNews
Selasa, 24 Des 2019 12:51 WIB
Nenek Sining yang tinggal sendirian di rumah reyot di Serpong (Foto: Sachril Agustin Berutu/detikcom)
Jakarta - Seorang nenek bernama Sining tinggal di sebuah rumah reyot di Serpong, Tangerang Selatan. Sendirian, ia mencoba bertahan hidup.

detikcom mencoba melihat rumah Nenek Sining atau yang biasa disapa Wa Ining yang berada di RT 3/1 Desa Buaran Gardu, Serpong, Tangerang Selatan, Selasa (24/12/2019). Kediaman Wa Ining terlihat memprihatinkan dan tidak layak huni.

Dinding rumah Wa Ining dibuat dari papan kayu. Tampak dari depan, rumah itu terlihat sedikit miring, sementara dari samping, terlihat ada banyak triplek sisa.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Rumah Wa Ining seluas 5x3 meter dan hanya memiliki satu ruangan. Di dalamnya hanya terdapat satu tempat tidur serta satu tungku di ujung ruangan yang biasa dia gunakan untuk memasak.

Lantai rumahnya hanya sebagian dipasangi papan kayu yang tak beraturan, sementara sisanya masih berupa tanah merah. Rumah yang dihuni Wa Ining seorang diri itu juga tidak memiliki kamar mandi.

Tak ada plafon di rumah yang gentingnya pun sudah banyak berlubang itu. Hanya ada beberapa bilah kayu yang dipasang di atas tempat tidurnya.

Nenek Sining yang tinggal sendirian di rumah reyot di SerpongNenek Sining yang tinggal sendirian di rumah reyot di Serpong Foto: Sachril Agustin Berutu/detikcom

Selain tungku, Wa Ining hanya memiliki lemari kayu dan sedikit peralatan makan saja. Kasur yang digunakannya untuk tidur pun hanya berupa bale-bale yang dilapisi dengan karpet dan kasur.

Saudara Wa Ining, Acih, mengatakan Wa Ining sudah tinggal sendirian selama 15 tahun atau sejak suaminya meninggal. Menurut Acih, kondisi rumah itu dulunya justru lebih memprihatinkan.


"Dulu mah lebih parah lagi (rumah Wa Ining). Tadinya mah pagar-pagar gitu, bilik kayu. Terus habis dimakan rayap, sama yang punya rumah didandani lagi," kata Acih saat ditemui di lokasi.

Acih menyebut Wa Ining juga sempat diajak tinggak bersama saudaranya. Pasalnya, Wa Ining hanya memiliki satu anak tiri yang tidak pernah datang menemuinya.

"Waktu itu nikah, lakinya (suami Wa Ining) itu punya anak tiri. Tapi pas suaminya meninggal, ya udah lepas. Nggak peduli gitu maksudnya," ungkap dia.


Menurut Acih, Wa Ining tidak ingin merepotkan saudaranya meski sudah berkali-kali diajak untuk tinggal bersama. Akhirnya, saudara-saudara Wa Ining pun membangun rumah untuk Wa Ining di dekat rumah mereka.

"Iya, nggak mau (diajak tinggal di rumah saudaranya). Dia maunya sendiri, nggak mau susahin orang," ucap Acih.

Wa Ining, kata Acih, sempat bekerja untuk memenuhi kebutuhannya namun berhenti sekitar dua tahun lalu karena sakit. Setelah tak bekerja, Wa Ining menjual perhiasan yang dimilikinya, namun lambat laun uangnya pun habis.

Kondisi rumah Nenek Sining yang tinggal sendirian di SerpongKondisi rumah Nenek Sining yang tinggal sendirian di Serpong Foto: Yoki Alvetro/detikcom

Tak berhenti di situ, Acih menyebut Wa Ining harus meminta air ke tetangga dan saudara untuk kebutuhannya sehari-hari. Bahkan, Wa Ining terkadang memanfaatkan air hujan untuk mencuci baju dan peralatan makannya.

"Kadang mandi juga pakai air hujan. Kalau air hujan lagi bagus bening, suka dipakai mandi pas malam nggak ada orang. Dia suka mandi di situ (depan rumah)," ujar Acih.

Acih pun berharap agar pemerintah setempat bisa membantu Wa Ining. Dia berharap agar rumah Wa Ining bisa diperbaiki.

"Iya, saya sama saudara sih berharap ada perbaikan biar nggak susah hidup Wa Ining. Kasihan," sebutnya.


Sementara itu, tetangga Wa Ining, Aminudin, mengaku prihatin terhadap kondisi Wa Ining. Tak jarang, Aminudin juga memberikan makanan dan sembako kepada tetangganya itu.

"Kalau saya, kadang ada makanan lebih atau sembako, kadang suka ngasih. Tapi kan nggak setiap saat bisa ngasih," kata Aminudin.

Menurut Aminudin, Wa Ining sering sakit-sakitan. Nenek itu juga kerap bercerita bahwa rumahnya sudah reyot dan akan bocor bila turun hujan.

"Wa Ining sering curhat sampai nangis," ujar Aminudin.
Halaman 2 dari 2
(azr/dhn)



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads