Lulusan Moscow State University ini awalnya bekerja di sebuah laboratorium pabrik senjata di Ulyanovsk sebagai bagian pengabdian pada negara dalam masa perang.
Setelah perang berakhir, Sakharov memboyong keluarganya kembali ke kota kelahirannya, Moskow. Dia memperdalam ilmu fisika di The Lebedev Physics Institute of the Soviet Academy of Sciences (FIAN). Dua tahun kemudian, dia berhasil menyelesaikan pendidikan doktoralnya.
Ilmuwan-ilmuwan Soviet itu menemukan sejumlah ide pokok pengembangan bom hidrogen setelah melewati beberapa tahap. Khusus untuk Sakharov, pria yang lahir pada 1921 itu merancang desain bom hidrogen dengan performa tinggi, menggunakan kompresi radiasi dikenal dengan 'The Third Idea'.
Tonton juga Korut Mau Lanjutkan Proyek Nuklir, Trump: Kami Punya Sanksi Penuh :