Proses pemakzulan Trump berlangsung dalam sidang DPR AS pada (18/12/2019) waktu setempat. Sidang yang berlangsung sampai malam itu akhirnya memilih voting setelah melewati perdebatan panjang antara Partai Demokrat dan Partai Republik yang menaungi Trump.
Voting digelar terhadap dua dakwaan pemakzulan yang dijeratkan terhadap Trump, yakni penyalahgunaan kekuasaan dan menghalangi Kongres AS. Donald Trump selama menjabat Presiden AS kerap mengeluarkan kebijakan kontroversi. Pengusaha kelas kakap ini kerap melontarkan berbagai pernyataan yang menarik perhatian publik di dunia.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
1. Skandal dengan Rusia
Skandal itu tentang keamanan nasional dan integritas sistem pemungutan suara Amerika.
Disebutkan pemerintah asing dapat ikut campur dalam pemilihan presiden untuk membantu satu kandidat agar berhasil menang. Hal itu adalah suatu pelanggaran yang belum pernah terjadi sebelumnya.
Tim kampanye Trump pada 2016 berkolusi dengan Rusia untuk membantunya mengalahkan lawannya dari Partai Demokrat, Hillary Clinton. Hal ini menandai tonggak utama kepresidenannya. Trump saat ini tengah mempersiapkan diri untuk mengikuti pemilihan presiden lagi pada 2020.
2. Memecat Direktur FBI
Pada Mei 2017, Trump memecat Direktur Biro Penyelidik FBI James Comey.
"FBI berada dalam kekacauan total, karena kepemimpinan Comey yang buruk dan cara dia menangani penyelidikan penggunaan server pribadi Hillary Clinton untuk mengirim beberapa email pemerintah," ucap Trump di akun Twitter pribadinya, @realDonaldTrump, pada 12 Januari 2019.
James Comey dicopot dari jabatan Direktur Biro Penyelidik FBI karena diduga meretas akun e-mail seorang partisan.
3. Meminta Penasihat Keamanan Nasional Mundur
Letnan Jenderal Michael Flynn direkomendasikan oleh Trump untuk menjadi penasihat keamanan nasionalnya pada November 2016. Rekomendasi itu dilakukan beberapa hari setelah pemilihan presiden.
Flynn mengundurkan diri dari jabatannya setelah 24 hari bekerja pada Februari 2017. Dia dinyatakan berbohong kepada Wakil Presiden Mike Pence dan pejabat Gedung Putih lainnya tentang pertemuannya dengan duta besar Rusia untuk Amerika Serikat.
Tidak lama dari itu, Donald Trump meminta Michael Flynn mengundurkan diri. Hal ini karena Trump telah kehilangan kepercayaan terhadap penasihat keamanannya.
4. Ucapan Kontroversi di Twitter
Donald Trump kerap berbicara kontroversi di Twitter. Bahkan Trump menggunakan tweet untuk mengolok-olok para pemimpin asing di masa-masa krisis dan menindas musuh politiknya di Kongres. Trump bahkan menuduh Obama yang dianggap telah mengganggunya di Trump Tower.
5. Yerusalem Ibu Kota Israel
Kebijakan ini juga tidak kalah kontroversinya. Donald Trump mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel. Bahkan Trump mengalihkan Kedubes AS dari Tel Aviv ke Yerusalem. Hal ini membuat banyak negara meradang dan menentang pernyataannya serta menolak besar-besaran.
Simak Video "Donald Trump Dimakzulkan, #ImpeachmentDay Puncaki Trending Topic"
6. Melarang Warga dari 7 Negara Muslim ke AS
Donald Trump menandatangani aturan yang membatasi masuknya pengunjung dari Suriah, Iran, Irak, Libya, Somalia, Sudan, dan Yaman selama 90 hari. Kebijakan ini diprotes di luar negeri, bahkan para politikus dari Partai Demokrat di AS.
7. Polemik Layanan Publik dan Hak Privasi
Trump disebut mendapat untung setidaknya dari 10 pemerintah asing selama menjabat sebagai presiden. Pemasukan Trump atas pembayaran dari pemerintah asing itu dinilai melanggar Klausul Emolumen Asing, yang melarang pejabat terpilih di Amerika Serikat menerima hadiah atau barang berharga lainnya dari para pemimpin asing.
8. Perang Dagang dengan China dan India
Pemimpin Negeri Paman Sam ini mengumumkan untuk perang dagang dengan China dan India. Dia juga mendepak bisnis teknologi China milik Huawei dari AS.
Selain dengan China, Trump 'perang dagang' dengan India dengan mencabut fasilitas Generalized System of Preferences (GSP). India pun membalas dengan mengenakan bea impor yang lebih tinggi terhadap 28 produk asal Amerika Serikat (AS).
9. Pemecatan Menlu AS Rex Tillerson Melalui Twitter
Istri Melania Trump ini memecat menteri luar negerinya, Rex Tillerson, lewat Twitter pada 13 Maret. Dia menggantinya dengan Direktur Badan Intelijen Pusat (CIA) Mike Pompeo.
Pemecatan dilakukan di tengah wacana pertemuan Trump dan pemimpin Korea Utara, Kim Jong-un. Keduanya kerap berselisih pendapat soal pendekatan terhadap negara terisolasi itu.
10. Menurunkan Tarif Pajak Pendapat Orang Pribadi
Donald Trump menurunkan tarif pajak pendapat orang pribadi dan korporasi dari 35 persen menjadi 20 persen. Dia menyatakan pemangkasan pajak yang masif tersebut memberi angin segar bagi kelas menengah dan pengusaha kecil AS.
Halaman 2 dari 2