Demokrat soal Elektabilitas Gibran: Kita Usung yang Potensi Menang Tinggi

Demokrat soal Elektabilitas Gibran: Kita Usung yang Potensi Menang Tinggi

Mochamad Zhacky - detikNews
Selasa, 17 Des 2019 18:32 WIB
Hinca Pandjaitan (Azizah/detikcom)
Jakarta - Partai Demokrat (PD) berbicara soal rencana pencalonan Gibran Rakabuming Raka di Pilwalkot Solo dan Bobby Afif Nasution di Pilwalkot Medan. Demokrat menekankan akan mengusung calon yang memiliki peluang menang yang besar.

"Kita kan mengajukan untuk menang, yang punya potensi menangnya itu lebih tinggi," kata Sekjen Demokrat Hinca Pandjaitan di kompleks MPR/DPR, Senayan, Jakarta, Selasa (17/12/2019).


Hinca kemudian menyinggung soal survei elektabilitas Gibran. Dia menyebut survei tersebut menjadi salah satu faktor pertimbangan Demokrat.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Karena itu, elektabilitas kemudian popularitas alat ukur yang paling ideal per hari ini adalah survei. Survei itu keniscayaan dalam demokrasi, nggak bisa diabaikan survei itu, karena itu juga menjadi salah satu alat ukur, bukan satu-satunya," jelas Hinca.

Anggota DPR RI itu juga tidak sepakat dengan anggapan yang menyebut Gibran dan Bobby sebagai dinasti politik Presiden Joko Widodo (Jokowi). Hinca menilai dinasti politik apabila Gibran dan Bobby ditunjuk langsung oleh Jokowi.

"Yang dimaksud dinasti itu adalah penunjukan langsung. Artinya, bukan publik yang meminta. Tapi kalau publik memilih, tergantung pada siapa yang dipilih," tutur anggota Komisi III DPR itu.


"Yang disebut dinasti, misalnya, anakku, itu ditunjuk aja, nggak publik. Nah kalau publik yang memilih kan nggak boleh dimarahi, karena itu pilihan publik. Karena itu, harus kita luruskan dinasti politik itu," imbuh Hinca.

Sebelumnya, Gibran saat ini menduduki posisi kedua dalam elektabilitas. Hal itu didasari hasil survei Median, dengan peringkat teratas Achmad Purnomo, dengan elektabilitas 45 persen, sedangkan Gibran 24,5 persen.

Survei ini melibatkan 800 responden dengan margin of error +/- 3,5 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen. Sampel dipilih secara random dengan teknik multistage random sampling dan proporsional atas populasi kecamatan dan gender. Survei ini dilakukan pada 3-9 Desember yang lalu.
Halaman 2 dari 1
(zak/elz)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads